Waspada Cacing Mikrofilaria Penyebab Kaki Gajah Mengintai, Dinkes Kabupaten Probolinggo Deteksi Dini

Waspada Cacing Mikrofilaria Penyebab Kaki Gajah Mengintai, Dinkes Kabupaten Probolinggo Deteksi Dini

Deteksi dini filariasis untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebaran penyakit disebabkan cacing mikrofilaria.-Eko Hardianto-

PROBOLINGGO, MEMORANDUM.CO.ID -  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan deteksi dini filariasis, untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebaran penyakit disebabkan cacing mikrofilaria.

BACA JUGA:Lakukan 4 Hal Ini untuk Cegah Cacingan Pada Anak

Untuk diketahui, filariasis sering disebut juga dengan penyakit kaki gajah. Biasanya ditandai dengan pembesaran anggota tubuh yang signifikan dan mengganggu aktivitas penderitanya.

Pengelola Program Zoonosis, dan Kecacingan, Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sulistiani Trisnoharini, menyatakan, filariasis merupakan penyakit menular menahun. Penyebabnya parasit cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk. 

BACA JUGA:Budi Daya Cacing Tanah, Kastubi Pasok Hingga Kalimantan

“Filariasis tidak mematikan, tetapi menyebabkan cacat sehingga seringkali terabaikan,” kata perempuan akrab disapa Yeni itu. 

Deteksi dini filariasis, sejatinya mulai dilakukan pada Senin 14 Oktober 2024 lalu. Diawali dari Desa Asembakor Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

BACA JUGA:Kaki Mulus Istri Ditakutkan Jadi Rebutan Cacing Sawah

Selanjutnya Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, dan Desa Purut, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, pada Kamis hingga Jumat 17-18 Oktober 2024.

Deteksi dini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari 40 orang di setiap lokasi. Jam deteksi pada malam hari mulai pukul 11.00 WIB hingga 03.00 WIB. Sebab di waktu tersebut, cacing mikrofilaria baru muncul di peredaran darah. 

Pengambilan 40 orang per lokasi ini, dilakukan berdasarkan radius penyebaran nyamuk yang dapat menjangkau hingga 100 meter dari lokasi penderita. 

“Di luar waktu itu, cacing biasanya masuk ke organ-organ tubuh seperti hati dan ginjal, sehingga tidak dapat terdeteksi,” ujar Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Hariawan Dwi Tamtomo.

“Kami mengambil sampel 40 orang di sekitar rumah penderita untuk mencegah penularan lebih lanjut. Pengambilan sampel dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa cacing mikrofilaria dapat menular melalui nyamuk sebagai vektor,” tutup dr. Hariawan. (ekh)

Sumber: