Pasar PPI Krembangan Ditutup, Dewan Perjuangkan Nasib Pedagang

Pasar PPI Krembangan Ditutup, Dewan Perjuangkan Nasib Pedagang

Surabaya, Memorandum.co.id - Dampak penyebaran Covid-19 membuat Pasar PPI, Krembangan ditutup tidak beroperasi dalam 14 hari ke depan. Hal itu sesuai surat edaran dari Kecamatan Krembangan terkait penutupan Pasar PPI dalam rangka pencegahan virus corona (Covid-19). Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno mengatakan, penutupan pasar PPI Krembangan sesuai surat edaran dari Kecamatan Krembangan tertanggal 14 April selama 14 hari karena terkait ada 16 kasus covid-19 dan juga dari pihak dari PD Pasar Surya Surabaya mengikuti arahan dari kecamatan setempat. “Artinya memang kita harus mengikuti protokoler karena sudah terjangkit (Covid-19) disitu,” ujar Anas Karno di DPRD Surabaya, Kamis, (16/4). Politisi PDIP ini menjelaskan, sebelumnya kemarin pasar PPI sempat ditutup, namun pihaknya meminta dibuka, karena belum ada wabah (Covid-19) di sana, tapi kalau sekarang pihaknya harus mengikuti protokoler. “Kita haruslah mengikuti protokoler,” katanya. Terkait puluhan pedagang yang masuk PD Pasar Surya, pihaknya segera mendorong kepada PD Pasar Surya memberikan bantuan sosial bagi pedagang yang terdampak penutupan Pasar PPI tersebut. "Kami segera berkoordinasi dengan pihak PD Pasar Surya untuk memperjuangkan puluhan pedagang mendapatkan bantuan. Sedangkan yang pedagang pasar tumpah di luar PD Pasar Surya, apakah sudah masuk data base katagori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), kita lihat nanti," ungkap dia. Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Surabaya Alfian Limardi menyampaikan, penutupan Pasar PPI Krembangan dan kampung sekitar dilakukan tanpa sepengetahuan DPRD Kota Surabaya. Dirinya mengaku tidak mengerti jika ada penutupan Pasar PPI Krembangan. Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menyayangkan jika tidak dilakukan test lebih dulu untuk para pedagang dan warga di sekitar pasar agar semua orang tahu dan terdeteksi penyebarannya, sehingga menjadi dasar pasar tetap beroperasi tanpa ada keresahan. “Dari Dinas Kesehatan seharusnya langsung melakukan test untuk pedagang di sana. Jadi pedagang di sana di test agar tetap bisa berjualan,” ucap Alfian. Alfian mengaku, seharusnya pasar tradisional tetap beroperasi di tengah perekonomian masyarakat yang melemah. Bolehlah perjalanan perekonomian masyarakat melambat tapi tidak berhenti. “Memang ekonomi kita sekarang sedang lesu. Jangan sampai ekonomi yang lagi lesu begini terus berhenti," pungkas dia.(why)

Sumber: