Kader LPPNU Pimpin DPD Pemuda Tani Jawa Timur
Gus Yani bersama jajaran Pemuda Tani Jawa Timur.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ghufron Ahmad Yani SHI didaulat sebagai ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Jawa Timur, Jumat 10 Oktober 2024.
Pria yang akrab disapa Gus Yani ini, terpilih menjadi nahkoda DPD Pemuda Tani Indonesia Jawa Timur setelah melewati Musdalub yang dihadiri oleh 26 DPC Pemuda Tani se-Jawa Timur. Sebagai organisasi sayap Pemuda Tani HKTI Jawa Timur.
Sebelumnya Gus Yani juga dilantik sebagai Wakil Ketua membidangi Pemuda Tani HKTI Jawa Timur, tanggal 2 Oktober 2024 di hotel Vasa Surabaya.
BACA JUGA:PW LPPNU Jatim Bantu Peternak
"Saya ini lahir dan dibesarkan dari keluarga petani, hidup saya sudah akrab dengan sawah, kebun dan peternakan,” tegas Gus Yani l ditemui awak media di arena Musdalub DPD Pemuda Tani Jatim.
Gus Yani menjelaskan, sejak SD, fitrah hatinya memang tidak bisa dipisahkan dari pertanian secara umum. “Baginya pertanian tidak bisa dipisahkan dari kehidupannya,” ucapnya.
Sosok Gus Yani bukan orang baru pada sektor pertanian, disamping sebagai pelaku usaha pertanian ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Jawa Timur periode 2018 - 2024.
BACA JUGA:PW LPPNU Jatim Imbau Peternak Tetap Tenang
"Hari ini pas hari Jumat semoga tercurah barokahnya hari Jumat, dan bulan Oktober pada sejarahnya adalah bulan perjuangan termasuk sebentar lagi kita akan menyongsong hari santri, artinya pemuda harus menjadi motor perjuangan termasuk perjuangan sektor pangan, ingat No Farm No Food No Food No Future" jelasnya.
Menurut Gus Yani saat ini para pemuda enggan untuk bertani dan cenderung mengalami penurunan minat sektor pertanian; "Kita di Jawa Timur setiap 10 tahun kehilangan 1.3 JT keluarga usaha tani, dan 80% Petani kita usianya sudah diatas 45 th, ini harus dipikirkan bersama oleh seluruh stakeholder pertanian khususnya Pemuda Tani," tegas dia.
Karena itu, sebagai ketua Pemuda Tani Jawa Timur, Gus Yani menawarkan pada kalangan Milenial dan Gen-Z untuk bisa kembali menengakkan kekuatan pertanian. “Di negara-negara maju kelompok petani adalah kelas masyarakat tinggi, maka sebaiknya diksi istilah Petani dirubah menjadi Agribisnis, label ini menjadi penting untuk sebuah kebangaan" ungkapnya.
BACA JUGA:Rayakan Hari Donor Darah Sedunia, Gus Yani: Bentuk Kepedulian Terhadap Sesama
Menurutnya kalangan muda enggan bertani karena terstigma kumal dan kotor maka desaign pertanian kedepan harus mengedepankan teknologi.
"Para milenial dan Gen-Z ini malu kalau harus ke sawah karena kotor dan tidak glowing maka harus berubah dari pertanian konvensional menjadi pertanian berbasis teknologi, baik Teknologi mekanisasi maupun Bioteknologi, pemuda harus berkarya dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi saat ini, ciptakan piranti pertanian modern melalui temuan-temuan berbasis digital, insyaallah nanti akan menarik, mari kita Bergerak dan Berjeja," tandas Gus Yani.
Sumber: