Puskesmas Campurdarat Gelar Aksi Bergizi di SMPN 2 Campurdarat
Petugas Puskesmas Campurdarat bersama murid - murid SMPN 2 Campurdarat.--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Puskesmas Campurdarat menggelar gerakan nasional aksi bergizi di SMPN 2 Campurdarat. Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa -siswi dalam membiasakan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), kemudian mengkonsumsi makanan bergizi, dan melakukan aktifitas fisik.
Kepala Puskesmas Campurdarat, drg Niken Moerwani Yudiarti mengatakan, kegiatan yang diikuti ratusan siswa - siswi tersebut berlangsung meriah.
"Pesertanya ada sekitar 900 an siswa siswi di SMP Negeri 2 Campurdarat. Mereka mengikuti kegiatan dengan antusias," ujarnya, Kamis 26 September 2024.
BACA JUGA:Puskesmas Campurdarat Gelar Screening Kesehatan dan BIAS di Sekolah
BACA JUGA:Pantau Kesehatan ASN, Puskesmas Campurdarat Gelar Posbini
Dijelaskan drg Niken, kegiatan diawali senam bersama di halaman sekolah. Kemudian dilanjutkan pemberian makanan dengan gizi seimbang. Lalu peserta diberikan tablet tambah darah dan edukasi tentang anemia bagi siswi.
"Kita ajak olahraga, kemudian ada pembagian makanan sehat gizi seimbang dan yang terakhir itu pembagian tablet tambah darah," ungkapnya.
Niken menyebut, pemberian tablet tambah darah dan edukasi tentang anemia merupakan salah satu wujud dukungan program pemerintah untuk menciptakan generasi masa depan dengan kualitas yang lebih baik lagi. Sehingga sesuai harapan pemerintah dalam perwujudan Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.
"Betul sekali, itu merupakan program dari pemerintah untuk menciptakan generasi Indonesia Emas 2045," ucapnya.
BACA JUGA:Jam Layanan Puskesmas Campurdarat Berubah, Pelayanan Tetap Maksimal
BACA JUGA:Puskesmas Campurdarat Safari KB, Puluhan Peserta Antusias Mengikuti
Niken mengungkapkan, dalam kesempatan itu pihaknya memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga pola makan dengan gizi yang seimbang. Kemudian manfaat aktifitas fisik rutin minimal 30 menit perhari, dan konsumsi tablet tambah darah 1 tablet per minggu.
Dengan penerapan ini, diharapkan siswi yang kelak menjadi ibu, akan memiliki kesiapan kesehatan yang cukup, sehingga bisa melahirkan generasi dengan kesehatan yang maksimal, dan mencegah terjadinya stunting atau gagal tumbuh pada balita. (fir/fai)
Sumber: