Praktikum IJTI Tapalkuda Tularkan Ilmu Reporter dan Jurnalis
Lusi Kurnia, Mahaaiswa Universitas Nurul Jadid praktek Siaran--
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Dengan kamera di tangan dan buku catatan berisi pertanyaan, 17 mahasiswa dari Universitas Nurul Jadid telah menyelami dunia jurnalisme yang serba cepat di praktikum IJTI Tapalkuda. Selama 15 hari terakhir, para calon wartawan ini telah meninggalkan ruang kelas dan beralih ke ruang redaksi, mempelajari secara langsung apa yang diperlukan untuk menyampaikan berita yang menarik kepada publik.
Mereka ditempa dengan berbagai kegiatan dan praktik langsung, mulai dari reportase lapangan berbasis audio visual. Roughcut gambar. Dubbing dan voice over. Serta editing video.
Lusi Kurnia, salah satu peserta praktikum mengungkapkan bahwa pengalaman ikut turun langsung dalam reportase harga emas di Pasar Tanjung Jember. Meski awalnya sempat shok karena ditolak pedagang untuk wawancara. Tapi dirinya mengaku cukup senang dan tertantang sebab bisa menambah pengalaman dan lebih berani dalam berkomunikasi dengan berbagai kalangan.
BACA JUGA:IJTI Tapal Kuda Jadi Laboratorium Jurnalistik Mahasiswa Nurul Jadid
"Di awal ikut hunting harga emas yang melonjak naik. Sempat shok ditolak untuk wawancara. Tapi asyik bisa menambah pengalaman dan lebih berani dalam berkomunikasi" jelasnya.
Senada dengan Lusi, Dwi Arifah juga mengungkap pengalaman selaras. Ikut langsung dalam liputan kekeringan petani tembakau di Kecamatan Arjasa Jember. "Pertama ikut liputan, seru dan mengasyikkan. Ternyata hunting itu ada SOP nya, kek gini kek gitu, cukup asyik menyenangkan," terangnya
Para mahasiswa peserta praktikum ini tidak hanya dilatih ikut reportase lapang, namun mereka juga dilibatkan secara langsung dalam proses produksi materi pemberitaan. Mulai dari teknik menulis naskah atau scrip narasi berita televisi. Mengisi suara atau lazim disebut VO (voice over). Hingga editing video materi berita yang akan ditayangkan.
BACA JUGA:Semarak Agustusan, IJTI Tapal Kuda Adakan Lomba Seru
"Ngedit disini (kantor IJTI, red) device enak, bisa punya pengalaman baru, ilmu baru, dan seruuuu...", kata Dwi Arifah yang bertugas sebagai editor video.
Dan yang jauh lebih mengasyikkan, adalah mereka yang bertugas menjadi pembaca berita (news anchor). Echa Edelweiss salah satunya, yang mengaku sempat deg-degan awalnya saat menjadi pembaca berita. Tetapi setelah dipraktikan, ternyata sangat mengasyikkan menambah pengalaman yang sangat berarti bagi dirinya.
"Deg degan, agak Shok awalnya. Tapi seru dan cukup menantang, menyenangkan," kata Echa Edelweiss, salah satu peserta praktikum yang bertugas sebagai news anchor (pembaca berita).
BACA JUGA:IJTI Beri Penghargaan MH Said Abdullah Sebagai Bapak Televisi Madura
Tujuh belas mahasiswa yang menjalani praktikum ini berasal dari Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid Paiton. Mereka ditempa sejak 5 September yang lalu hingga berakhir di tanggal 10 Oktober.
Selain di kantor IJTI, para mahasiswa juga akan ditempatkan di sejumlah kantor televisi lokal di Jember. Yakni Kompastv Jember, KJTV, FTV Jember dan Jember1TV.
Sumber: