Satukan Frekuensi Filantropi, LazisNU se-Tapal Kuda Gelar Kopdar Strategis di Jember
Jajaran pengurus LazisNU dari delapan cabang, meliputi Probolinggo Kota, Probolinggo Kabupaten, Kraksaan, Lumajang, Jember, Kencong, Bondowoso, dan Situbondo. Kumpul di Umbulsari Jember --
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - NU Care-LazisNU Wilayah Tapal Kuda menggelar Kopi Darat (Kopdar) dan konsolidasi strategis di Auditorium TPQ Darul Muhtadin, Desa Tanjungsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten JEMBER, pada Minggu 9 November 2025.
Pertemuan yang diprakarsai oleh LazisNU PCNU Kencong sebagai tuan rumah ini bertujuan untuk menyatukan langkah, merawat irama gerak, dan memperkuat ekosistem filantropi berbasis jam’iyyah di kawasan tersebut.

Mini Kidi--
Kopdar ini mempertemukan jajaran pengurus LazisNU dari delapan cabang, meliputi Probolinggo Kota, Probolinggo Kabupaten, Kraksaan, Lumajang, Jember, Kencong, Bondowoso, dan Situbondo. LazisNU Banyuwangi berhalangan hadir karena adanya agenda yang bersamaan.
Acara ini semakin berbobot dengan kehadiran Ketua LazisNU PWNU Jawa Timur, Gus A. Afif Amrullah, yang bertindak sebagai pemantik utama diskusi. Kehadiran Gus Afif tidak hanya memberikan arah kebijakan kelembagaan yang jelas, tetapi juga menyuntikkan energi baru bagi konsolidasi gerakan filantropi LazisNU di kawasan Tapal Kuda.
BACA JUGA:Lapas Jember Sikat Habis Barang Terlarang di Kamar Hunian, Wujudkan Zero Halinar
Sebagai tuan rumah, Ketua LazisNU PCNU Kencong, M. Ihyak Ulumuddin, menegaskan komitmen mereka. Ia menyatakan, peran tuan rumah lebih dari sekadar teknis penyelenggaraan, melainkan momentum penting untuk menyelaraskan visi dan meneguhkan spirit kolaboratif.
“Menjadi tuan rumah artinya kami siap menjadi ruang temu satu frekuensi, agar gerakan filantropi tidak berjalan fragmentatif, tetapi menyatu, saling menguatkan, dan saling menopang,” ujar Ihyak.
Kopdar tiga bulanan ini diisi dengan serangkaian agenda, mulai dari seremonial, diskusi penguatan kelembagaan, hingga penyerahan program pinjaman bergulir. Seluruh rangkaian ini mempertegas komitmen bersama untuk membawa gerakan filantropi NU ke fase yang lebih terkelola, berdampak, dan berkelanjutan.
Ihyak kembali menegaskan bahwa wajah filantropi hari ini tidak hanya diukur dari kemampuan menghimpun dana, tetapi juga dari sejauh mana amanah dikelola dengan profesional dan berdampak nyata.
“Menggerakkan kebaikan itu mulia, tapi memastikan kebaikan itu terkelola profesional, transparan, dan berdampak panjang adalah tantangan yang harus kita jawab bersama,” katanya.
BACA JUGA:Lapas Jember dan GENNESA Kuatkan Rehabilitasi Narkotika, 100 Persen Warga Binaan Negatif Narkoba
Sumber:



