Polisi Beberkan Kronologi Perkelahian Bersajam di Jalan Embong Malang
Petugas mengevakuasi korban usai terlibat perkelahian di Jalan Embong Malang--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Polisi membeberkan kronologi perkelahian dengan menggunakan senjata tajam (sajam) di Jalan Embong Malang, Sabtu 7 September 2024, malam. Diduga kuat, aksi perkelahian itu dipicu dendam pribadi antara korban dan terduga pelaku.
Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim Nugroho menjelaskan, kejadian bermula sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, korban Winarto tiba di lokasi untuk beraktifitas sebagai juru parkir (jukir) motor.
Namun tidak seperti biasanya, korban saat itu menenteng dua buah linggis besi. Hal itu pun menarik perhatian terduga pelaku yang berada di dekat korban. Ia langsung menanyakan ihwal niat korban menenteng dua lingggis tersebut.
BACA JUGA:Geger Pria Disabet Senjata Tajam di Jalan Embong Malang
"Opo cong, lapo kok pake linggis (Apa nak, kenapa kok bawa linggis)," tanya terduga pelaku.
Dengan lantang, korban pun langsung menjawab pertanyaan pelaku jika linggis itu untuk orang-orang yang nakal. "Buat orang yang mokong karo aku (nakal dengan saya, red)," jawab korban.
Tak terima dengan ucapan korban, pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya. Ia langsung mengayunkan sajam hingga mengenai lengan kiri korban.
Akibatnya tangan korban bersimbah darah.
BACA JUGA:VIral di Medsos Tawuran Antarpengunjung, Begini Kejadian Sebenarnya di Paradise Club
Meski demikian, korban masih berupaya untuk melakukan perlawanan. Dengan sisa tenaga, korban berusaha memiting kepala dan mendorong tubuh pelaku. Hasilnya, korban berhasil merebut pisau pelaku.
"Setelah merebut pisau, korban berupaya menikamkan pisau tersebut ke arah pelaku namun gagal. Pelaku pun melarikan diri usai membacok korban," tegas Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim Nugroho.
Mantan Kasatlantas Polres Lumajang itu menjelaskan, aksi perkelahian tersebut dipicu oleh dendam pribadi. "Diduga antara korban dan pelaku ada permasalahan yang didasari oleh dendam pribadi," tutup dia.(fdn)
Sumber: