Podcast dengan Peraih Medali Emas Porwanas e-Sport: Sulitnya Membagi Waktu Liputan dan Latihan

Podcast dengan Peraih Medali Emas Porwanas e-Sport: Sulitnya Membagi Waktu Liputan dan Latihan

Iwan Christiono dan Faizal Danny Nurdiansyah.-Memorandum.-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID-Tim e-Sport Porwanas Jawa Timur mempertahankan medali emas di nomor ganda kategori Pro Evolution Soccer (PES). Mereka adalah Iwan Christiono dan Faizal Danny Nurdiansyah. Di Pekan Olah Raga Wartawan Nasional (Porwanas) 2024 yang berlangsung di Banjarmasin mereka kembali juara setelah sebelumnya keduanya juga menjadi yang terbaik di 2022.

Nah, seperti apa lika-liku keduanya bisa mempertahankan medali emas? Bersama host Podcast Memorandum TV Eko Yudiono. Selengkapnya bisa disaksikan di channel YouTube Memorandum TV mulai Jumat, 30 Agustus 2024.

Danny-sapaan Faizal Danny Nurdiansyah mengatakan, sebelum terjun ke Porwanas, mereka berlatih mulai pukul 24.00. “Sebab, kalau siang sampai sore kita terkendala liputan. Jadi mau tidka mau harus membagi waktu. Memang berat tapi harus mau tidak mau harus kita lakukan,” ungkap Danny.

BACA JUGA:Kesaksian Siska Wati di Sidang Pemotongan Insentif BPPD Sidoarjo, Ari Suryono Minta Uang untuk Beli HP

Iwan menambahkan, ketika berlatih pelatih yang juga atlet Pro e-Sport memperlakukan mereka seperti atlet. “Sangat sulit memang awalnya. Pulang kerja harus latihan bareng, Latihan sendiri kan tidak mungkin. Karena kami berpasangan,” urai Iwan.

Kesulitan bermain di sektor ganda membuat mereka harus benar-benar menjaga kekompakan. “Harus banyak bertemu memang untuk melatih kekompakan,” imbuh Danny.

Untuk menjadi seperti pemain pro atau pro player di e-Sport, Danny dan Iwan dilatih oleh pemain professional e-sport. Dia adalah Adib Abidin. Iwan bercerita, awalnya ketika ia ditunjuk untuk membentuk tim e-Sport, dia memberlakukan seperti Puslatda.  Setelah beberapa pemain terkumpul kemudian dilakukan seleksi.

Bahkan, mereka berlatih menggunakan kurikulum. “Mulai dari passing, dribbling hingga shooting. Persis seperti atlet bermain bola di dunia nyata. Cuma kita memainkannya di game,” papar Iwan.

Jadi, tidak seperti bermain game PES (sepakbola) di rental-rental atau istilahnya permainan ‘jalanan’, dibawah bimbingan Adib, semua teknik yang dimiliki Danny dan Iwan di-restart.

BACA JUGA:Profil Gus Hans, Cawagub Risma di Pilgub Jatim 2024

Nah, ketika bertanding di Porwanas, mental Danny dan Iwan terasah. Sebab, lawan mereka ternyata juga mengggunakan pelatih pro player. “Jadi pelatih kami dan pelatih lawan juga sama-sama kenal,” ungkap Iwan.

Danny menambahkan, di nomor ganda, mereka menggunakan tim Bayern Munich. Sedangkan lawan mereka PWI Kaltim menggunakan tim Real Madrid.

Di bagian lain terkait rumor adanya atlet Porwanas yang bukan asli wartawan, Iwan secara bijak mengatakan bahwa, dia tidak bisa men-justice atlet-atlet lain selain e-Sport. Namun kata Iwan, wartawan jika dilatih dan dijadikan seperti atlet sebenarnya bisa. 

“Tapi secara pribadi saya setuju yang main di Porwanas adalah benar-benar wartawan. Saya ingin memulainya di cabang e-sport. Ssaya ingin membuktikan. Jika kami disupport penuh ternyata kami bisa,” katanya. “Kita juga mengikuti Porwanas juga sebagai ajang silaturahmi dengan wartawan se-Indonesia,” timpal Danny. (ono)

Sumber: