Caleg Gagal Dilaporkan Istri KDRT ke Polrestabes Surabaya
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto menjelaskan proses penyidikan kepada wartawan. -Oskario Udayana-
"Kategori ini pun bukan KDRT biasa, tapi ini kekerasan yang sangat sadis berulang selama 10 tahun, sejak anaknya usia 4 tahun, kekerasan tidak hanya pada ibunya tetapi kepada anak-anakya. Wajar mamanya dan anak-anaknya mengalami trauma yang begitu besar," jelas dia.
BACA JUGA:Satresnarkoba Polres Pasuruan Amankan 59 Tersangka, Sita Sabu dan Inex
Selama ini, korban tidak berani melapor ke polisi karena korban merupakan orang penting dan memiliki banyak koneksi dengan pejabat. Korban merasa takut dengan relasi kuasa pelaku.
"Kalau lapor polisi tidak mungkin bisa menang, merasa orang penting, banyak koneksi dengan pejabat, baru menyusun strategi, merekam dengan alat rekam ini bukti mereka yakin bisa dipidana," tuturnya.
BACA JUGA:Polisi dan Pelajar Deklarasi Stop Bullying
Bukan cuma dianiaya, korban juga pernah ditodong pistol oleh pelaku. Sehingga menurut Soleh polisi juga harus mencari pistol tersebut sebagai barang bukti.
"Apalagi kalau ternyata senapan atau pistol itu tidak ada izin tentu pelanggaran berat sekali, maka cari itu pistolnya karena menjadi barang bukti," pungkas dia.
BACA JUGA:Menteri AHY: Pendaftaran Bidang Tanah untuk Pemanfaatan Tanah Masyarakat yang Lebih Optimal
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto membenarkan pihaknya telah menerima laporan KDRT tersebut. Pihaknya kini telah melakukan pemeriksaan kepada korban dan anaknya.
"Tiga orang saksi, yakni korban dan anaknya sudah kita lakukan pemeriksaan, pemeriksaan akan saya sampaikan lebih lanjut," katanya.
Ditanya apakah terduga pelaku sudah dimintai keterangan, Aris menyebut dirinya akan menyampaikan lebih lanjut. Termasuk barang bukti yang diamankan. "Nanti perkembangan akan saya sampaikan lebih lanjut," pungkasnya.
BACA JUGA:Kapolsek Dukuh Pakis Sampaikan Pedoman Tugas Polri di Lapangan
Di waktu yang sama, Sherly terlihat datang ke Polrestabes Surabaya. Ia datang bersama dua orang perempuan, salah satunya merupakan asisten rumah tangga (ART) korban.
Kasus KDRT itu viral di media sosial X yang diunggah akun @bacottetannga_.-Oskario Udayana-
Sumber: