Pasar Kapasan Ditutup, Pedagang Berjubel Kemasi Barang

Pasar Kapasan Ditutup, Pedagang Berjubel Kemasi Barang

Surabaya, memorandum.co.id - Pemilik kios di Pasar Kapasan Surabaya akhirnya menaati kebijakan pemerintah melakukan karantina di areal tersebut. Semenjak Sabtu (4/4) lalu, pemilik toko diimbau oleh PD Pasar untuk mengemasi barang. Namun tidak seluruh pedagang dapat mengemas barang mereka dalam satu hari. Berdasarkan pantauan memorandum.co.id, Senin (6/4/2020), siang ini, masih banyak pedagang yang mengambil barang mereka di dalam kiosnya. "Kalau ambil barang bisa terus dilakukan, bedanya kalau hari ini hanya ambil barang saja dan tidak boleh berjualan," kata Muhibuddin, Direktur PD Pasar Surya. Dikarenakan banyak pemilik kios melakukan pengemasan barang hingga berjejalan di pintu masuk pasar, penjagaan ketat pun dilakukan oleh petugas Kepolisian dan Satpol PP untuk menertibkan dan menerapkan protokol kesehatan. Pemilik kios sebelum masuk ke dalam areal Pasar Kapasan dilakukan pendataan serta mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu, pemilik kios juga dirsuruh cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer serta menggunakan masker dan sarung tangan. "Hari ini karena hari pertama, wajar kalau seperti ini. Tapi harapannya, besok dan seterusnya bisa lebih tertib. Kita akan tetap evaluasi, keamanan yang paling utama," imbuhnya. Salah satu penjual pakaian di Pasar Kapasan, Anik membeberkan, selama penutupan Pasar Kapasan, banyak pedagang menjajakan dagangannya melalui online karena penjualan melalui toko akan diberhentikan sementara hingga 2 pekan kedepan. "Banyak pedagang ganti online, kalau online kan semua pasti ada. Ini juga habis mengemasi barang sejak pagi sampai sekarang belum selesai" kata Anik, pedagang kaos dan baju muslim. Banyak karyawan diliburkan oleh pemilik toko selama 2 pekan, karena penjualan melalui online bisa dilakukan sendiri oleh sang juragan, tetapi hal tersebut menjadi kebijak masing-masing pemilik toko. (Mg3)

Sumber: