Sepi Penumpang, KAI Daop 8 Surabaya Batalkan 22 Perjalanan Selama April

Sepi Penumpang, KAI Daop 8 Surabaya Batalkan 22 Perjalanan Selama April

Surabaya, Memorandum.co.id - Adanya larangan mudik di tengah pandemi virus corona menyebabkan beberapa moda angkutan umum mengalami penurunan penumpang. Seperti halnya terlihat di Stasiun Gubeng Surabaya, Kamis (2/4/2020). Menyikapi perkembangan kondisi darurat wabah virus Corona (covid-19), PT KAI Daop 8 Surabaya membatalkan pengoperasian 22 perjalanan jarak menengah/jauh di bulan April ini. Kondisi ini disampaikan Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya. "Pada tanggal 1 Maret kemarin penumpang yang naik sebanyak 40.148 orang per hari, penumpang yang turun sebanyak 40.662 orang per hari. Pada tanggal 31 Maret 2020 penumpang yang naik turun drastis mencapai angka 6.259 orang per hari dan penumpang yang turun berjumlah 7.333 orang per hari," terangnya kepada Memorandum.co.id. Pembatalan 22 perjalanan KA tersebut dibagi menjadi 5 tahap. Tahap pertama sebanyak 4 KA, tahap kedua sebanyak 5 KA, tahap ketiga sebanyak 5 KA, tahap keempat sebanyak 6 KA, tahap kelima sebanyak 2 KA. Sementara untuk perjalanan KA lokal masih tetap beroperasi sebanyak 46 perjalanan KA per harinya. Kondisi ini hanya mengalami penurunan daya maksimal kapasitas okupansi dari 150 persen menjadi 75 persen. Langkah PT KAI Daop 8 Surabaya dalam pengurangan daya kapasitas angkut penumpang KA di antaranya ialah dengan pengurangan daya kapasitas maksimum di 46 KA lokal dari kapasitas 150 persen menjadi 75 persen sejak Maret 2020 hingga 30 April 2020. Pembatalan sejumlah perjalanan KA sebanyak 22 di bulan April 2020. Memperpendek relasi perjalanan KA sebanyak 2 KA di bulan April 2020. Adanya pengurangan daya tersebut mengakibatkan jumlah pembatalan tiket KA penumpang meningkat. "Tercatat di wilayah PT KAI Daop 8 dalam periode 1 sampai 31 Maret 2020 ada 49.894 tiket," katanya. Suprapto berharap agar para penumpang mematuhi arahan dari pemerintah terkait penanganan pencegahan penyebaran Covid-19. "Tetap tinggal dan beraktivitas di rumah, serta hindari kerumunan dengan menjaga jarak minimal 1 meter," ujarnya. Dirinya mengimbau bagi masyarakat yang ingin memesan, membatalkan atau merubah jadwal tiket KA agar menggunakan fasilitas yang tersedia. "Kami punya aplikasi KAI Access agar masyarakat tidak perlu keluar," imbaunya. Suliwa, salah satu penumpang yang membatalkan tiket menyebutkan bahwa dirinya harus memikirkankan ulang untuk mudik. "Saya mikir ulang lagi kalau ada kayak gini, arahan pemerintah harus diikuti, tapi saya sudah dua tahun tidak mudik, tapi ya bagaimana lagi belum rejeki saya," ucap warga asal Tangerang tersebut. (MG 2)

Sumber: