Topeng Kaliwungu: Simfoni Budaya yang Menghipnotis dari Lumajang

Topeng Kaliwungu: Simfoni Budaya yang Menghipnotis dari Lumajang

Tari Topeng Kaliwungu--warisanbudaya.kemdikbud.go.id

MEMORANDUM - Dalam khazanah budaya Indonesia, terdapat sebuah tarian yang begitu kaya akan makna dan sejarah, yaitu Tari Topeng Kaliwungu.

Tarian yang berasal dari Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini bukan sekadar tarian biasa, melainkan sebuah persembahan seni yang menggabungkan unsur sejarah, filosofi, dan keindahan gerak.

Asal-usul Tari Topeng Kaliwungu tidak dapat dilepaskan dari sejarah Kabupaten Lumajang. Tarian ini dipercaya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Nama "Kaliwungu" sendiri konon berasal dari nama sebuah desa di Lumajang. Tari ini berkembang sebagai bentuk akulturasi budaya, perpaduan antara unsur-unsur budaya Jawa dan Madura.

Secara filosofis, Tari Topeng Kaliwungu memiliki makna yang mendalam. Tarian ini menceritakan tentang perjalanan spiritual manusia, dari kondisi yang kacau hingga mencapai kesempurnaan.

Salah satu tokoh sentral dalam cerita ini adalah Arya Wiraraja, seorang bupati dari Kerajaan Majapahit yang melakukan perjalanan ke Lumajang. Perjalanan spiritual Arya Wiraraja ini menjadi simbol perjuangan manusia untuk mencapai kesempurnaan diri.

BACA JUGA:Yuk Kenali Kesenian Tari Reog Ponorogo Jawa Timur

BACA JUGA:Kesenian Barongan Semarakkan Sedekah Bumi Warga Sambisari

Salah satu ciri khas dari Tari Topeng Kaliwungu adalah topeng yang digunakan oleh para penarinya. Topeng-topeng ini memiliki bentuk dan makna yang berbeda-beda.

Topeng putra, misalnya, menggambarkan karakter yang gagah berani dan tegas, sedangkan topeng putri mencerminkan karakter yang lembut dan anggun.

Busana Tari Topeng Kaliwungu:

1. Celana panjen tiga perempat

2. Baju Rompi

3. Sembong (rapek, pedang-pedangan), boro dan samir

4. Sabuk

5. Slempang

6. Glang (deker) tangan

7. Sampur

8. Gongseng

9. Sapu tangan

10. Mahkota/Jamang berbentuk supit urang Visualisasi.

Topeng Kaliwungu putra memiliki:
1. Bentuk mata Thelengan. Bentuknya bulat besar seperti mata membelalak (menteleng, Jawa)
2. Bentuk hidung Pangotan, bentuknya menyerupai pangot besar (alat perkakas tukang sepatu)
3. Bentuk mulut Dlimo Pecah, terbuka agak lebar sehingga tampak deretan gigi atas dan gigi bawah kelihatan jelas
4. Bentuk alis Blarak Sineret, bentuknya melengkung bergaris-garis dengan tehnik toreh
5. Bentuk kumis atau brengos Njlaprang, lebar, tebal dan panjang dengan teknik toreh
6. Bentuk jenggot Gembolo atau Kepelan, yaitu pendek lebat dan ikal bergaris-garis dibuat dengan teknik toreh Melukiskan watak gagah kasar, atau agal keras, tangkas, gesit dan dinamis
7. Bentuk raut wajah dengan dagu meruncing dengan warna dasar permukaan wajah topeng bercat putih melukiskan karakter jujur, suci, berbudi luhur Visualisasi

Topeng Kliwungu Putri mencerminkan karakter lembut, jujur sabar atau jinem, digunakan untuk tokoh putri. Bentuk topeng putri memiliki cirri-ciri  

1. Bentuk mata gabahan atau liyepan bentuknya, seperti butir padi atau gabah. Disebut liyepan atau layap-layap seperti mata mengantuk

2. Bentuk alis nanggal sepisan, bentuknya kecil melengkung dengan teknik lukis

3. Bentuk hidung wali miring, bentuknya seperti pangot kecil (sebuah pisau pengukir kayu)

4. Bentuk mulut jambe sigar setangkep, bentuknya bibir tertutup dan tampak seperti cemberut.

Terdapat pula bentuk bibir dlimo mletek bentuknya setengah senyum memperlihatkan deretan gigi atas seperti topeng putri. Sedangkan topeng putri versi Senemo mencerminkan watak lembut luhur budi. (mg24)

 

 

 

Sumber: