Persoalan dan Solusi Fatherless Country Terjadi di Indonesia!

Persoalan dan Solusi Fatherless Country Terjadi di Indonesia!

Istilah "fatherless country" tidak selalu berarti ayah secara fisik tidak ada.-Ilustrasi Pixabay.-

Perilaku Berisiko: Anak lebih mudah terjerumus dalam perilaku berisiko seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan kriminalitas.

BACA JUGA:Unggul 3-1 Atas Timor-Leste, Satu Kaki Indonesia Berada di Semifinal

Upaya Menuju Solusi:

Mengatasi fenomena "fatherless country" membutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak, di antaranya:

Perubahan Pola Asuh: Penting untuk mendorong pola asuh yang setara, di mana ayah dan ibu sama-sama terlibat aktif dalam pengasuhan anak.

Pendidikan dan Penyuluhan: Meningkatkan edukasi tentang peran penting ayah dalam pengasuhan dan perkembangan anak, serta membangun kesadaran akan dampak "fatherless country".

Dukungan Pemerintah: Kebijakan yang mendukung peran ayah, seperti cuti ayah, dan program edukasi bagi orang tua.

Membangun Komunitas: Membangun komunitas dan jaringan yang mendukung ayah dalam menjalankan peran mereka dengan baik.

Menumbuhkan Generasi Masa Depan:

Mewujudkan Indonesia bebas dari predikat "fatherless country" bukan hanya demi kebahagiaan anak-anak, tetapi juga untuk membangun generasi masa depan yang tangguh dan berkualitas. Kehadiran ayah yang aktif dan penuh kasih sayang, serta peran asuh yang seimbang, adalah kunci untuk masa depan bangsa yang lebih cerah.

Mari bersama-sama bergerak menuju Indonesia yang ramah ayah dan bebas dari "fatherless country".(*)

 

 

 

Sumber: