Kapolres Madiun Kota Apresiasi Pelaksanaan Suroan dan Suran Agung Perguruan Silat

Kapolres Madiun Kota Apresiasi Pelaksanaan Suroan dan Suran Agung Perguruan Silat

Kapolres Madiun Kota, AKBP Agus Dwi Suryanto.--

MADIUN, MEMORANDUM - Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto mengapresiasi semua elemen masyarakat terutama seluruh perguruan silat di Madiun Raya lantaran rangkaian kegiatan Suroan dan  Suran Agung berjalan aman, tertib dan lancar. 

"Kegiatan suroan dan suran agung berjalan tertib dan tidak ada kejadian," ujarnya Kapolres Madiun Kota, Senin 22 Juli 2024.

Kendati kegiatan bulan suro berjalan dengan lancar, pihaknya masih gencar melaksanakan patroli beberapa hari kedepan untuk mengantisipasi adanya pelanggaran pasca kegiatan.

Sekalipun, kegiatan-kegiatan tersebut masih menyisakan evaluasi lantaran terdapat beberapa temuan pelanggaran semasa acara digelar. Antara lain, penggunaan knalpot brong, menggunakan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut masa, dan mengkonsumi minuman keras (miras).

"Kedepannya jangan lagi ada. Karena, kami ingin semuanya berjalan semestinya dan tidak disertai hal-hal negatif seperti itu," sebutnya.

BACA JUGA:Rakor Penertiban Tugu Perguruan Silat, Kapolres Madiun Ajak Patuhi Regulasi

BACA JUGA:Kapolres Madiun Apresiasi Warga Perguruan Silat Bongkar 3 Tugu Sukarela

Terkait dengan temuan, AKBP Agus Dwi Suryanto menjelaskan, pihak Polres Madiun Kota mengambil tindakan tegas berupa penilangan. Mengingat, hal tersebut berpotensi mengakibatkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarkat (kamtibmas).

Ditambah, sebelum diselenggarakan rangkaian kegiatan di bulan suro, telah dilakukan imbauan kepada perguruan pencak silat. Pun, pihak perguruan sudah menandatangani maklumat-maklumat yang telah disepakati bersama.

"Mudah-mudahan dari tahun ke tahun lebih bagus. Karena, ini semua untuk keselamatan bersama," harapnya.

BACA JUGA:Polres Madiun Cangkrukan Bareng Paguyuban Kampung Pesilat Saradan

Untuk itu, ia berpesan kepada warga perguruan pencak silat di Kota Madiun untuk selalu menunjukkan bahwa mereka adalah pendekar yang baik dan bisa menjadi contoh, jangan menurunkan citra dari perguruan itu sendiri. Terlebih, pencak silat merupakan kearifan lokal yang harus dijaga.

"Di Kota Madiun ini pusatnya perguruan ada 15 perguruan. Maka, harus saling menghormati bahwa semua perguruan itu bersaudara," pungkasnya.(aji)

Sumber: