Kapolresta Malang Kota Monitoring Harga dan Stok Sembako

Kapolresta Malang Kota Monitoring Harga dan Stok Sembako

Malang, Memorandum.co.id - Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus H Simarmata memonitoring harga dan stok sembako di wilayah Kota Malang. Ini dilakukan untuk meminimalisir adanya aksi borong masyarakat (panic buying) bersamaan dengan merebaknya coronavirus disease 2019 (covid -19). Monitoring ini dapat memastikan ketersediaan bahan pangan dan distribusinya sehingga tidak terjadi kelangkaan di pasaran. “Kami lakukan monitoring harga dan stok. Untuk antisipasi aksi borong dalam jumlah banyak oleh masyarakat,” katanya disela kegiatan. Beberapa lokasi yang ditinjau di antaranya gudang Bulog Sub Divre VII Malang di Jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, dan toko sembako di Jalan Kyai Tamin, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Ketersediaan sembako itu membawahi wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang) dan wilayah Pasuruan. Bersama Kapolresta, rombongan dari Forkopimda Kota Malang di antaranya Wali Kota Malang H Sutiaji, Wakil Wali Kota H Sofyan Edi Jarwoko, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Inf Tommy Anderson, Sekda Wasto, Kepala BI Malang Azka Subhan, Kadis Perdagangan Kota Malang Wahyu Setiyanto, Kepala Bulog Sub Divre VII Malang Anita Andreani, Kepala Gudang Bulog Sub Divre VII Malang Firdaus Widarta, Kabagops Polresta Malang Kota, Kasatintelkam Polresta Malang Kota, Kasatreskrim Polresta Malang Kota. Diketahui ketersediaan beras di Bulog Sub Divre VII Malang sekitar 10 ribu ton dan cukup memenuhi kebutuhan selama setahun. Sementara itu, salah satu toko sembako di Jalan Kyai Tamin Kota Malang saat dipantau memiliki stok gula sebanyak 7 ton yang dijual dengan harga Rp 16.200 per kilogram. Wali Kota Malang melalui Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto mengatakan beberapa barang seperti bawang putih, gula, dan telur terpantau mengalami kenaikan harga cukup signifikan. Telur dari harga Rp 22 ribu per kg menjadi Rp 25 ribu, Bawang Putih dari Rp 35 ribu per kg jadi Rp 50 ribu, gula dari Rp 11,5 ribu per kg menjadi Rp 18 ribu. “Namun dari hasil pemantauan ini diketahui stok beras masih aman, bahkan hingga masa hari raya Lebaran nanti,” jelasnya. Pemkot Malang akan terus melalui pemantuan lebih ketat di beberapa minggu ke depan. Jika keadaannya membutuhkan dan barang menjadi langka maka skema operasi pasar akan digelar. Dalam jangka pendek, operasi pasar disiapkan. Khususnya untuk kebutuhan bawang putih dan gula tadi. “Pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan harga-harga di pasar mengingat kondisi kesiapsiagaan covid-19 ini. Agar tidak terjadi panic buying juga di kalangan masyarakat Kota Malang,” paparnya. (*/edy/ari/fer/gus)

Sumber: