Hilangkan Rawan Longsor, Jalur Donomulyo Kalipare Diperbesar

Hilangkan Rawan Longsor, Jalur Donomulyo Kalipare Diperbesar

Bupati Malang HM Sanusi di lokasi proyek.-Biro Malang Raya-

MALANG, MEMORANDUM - Tiga titik tikungan rawan longsor jalur penghubung antara Kecamatan Donomulyo dengan Kecamatan Kalipare, dilakukan pelebaran oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Malang.

Atas pengerjaan yang dilakukan CV Kharisma Putra Sejati selama 150 hari (5 bulan) dengan anggaran APBD tahun 2024 sebesar Rp 1.460.404.300,-. Pada Kamis 30 Mei 2024 secara langsung ditinjau Bupati Malang HM Sanusi.

BACA JUGA:Messi Cetak Gol, Inter Miami Kalah untuk Kali Ketiga di MLS Musim Ini 

"Tujuannya adalah untuk melihat secara langsung pengerjaan jalan utama agar selesai tepat waktu," ujar Bupati Malang HM Sanusi.

BACA JUGA:Pecah Bintang, Ini Daftar 10 Kombes Naik Pangkat Jadi Brigadir Jenderal 

Karena jalan ini merupakan jalur utama, imbuh Sanusi, sebagai jalur perekonomian bagi warga Kecamatan Donomulyo dan Kalipare. Maka pengerjaan harus tepat waktu dengan mutu yang bagus, apalagi jalur ini merupakan jalur rawan.

BACA JUGA:Dikejar Warga, Maling Motor Babak Belur Dimassa 

"Jika cepat selasai secepatnya juga difungsikan, karena jalur utama sebagai jalur perputaran perekonomian warga yang ada di dua kecamatan," kata Sanusi.

Sementara itu, Kepala DPUBM Kabupaten Malang Khairul Isnaidi Kusuma menjelaskan, pengerjaan ini jalur ini dilakukan oleh pihak ke 3 yaitu CV Kharisma Putra Sejati, dengan lama pengerjaan 5 bulan atau 150 hari kerja.

Lokasi pengerjaan ada 3 titik pada jalur penghubung kecamatan yaitu Kecamatan Donomulyo dengan Kalipare. Tepatnya berada di Rajekwesi, Desa Putukrejo, kecamatan Kalipare pada tiga titik pengerjaan.

BACA JUGA:Bupati Sumenep Ajak Pelaku UMKM Gabung E-katalog 

"Saat ini masih dilakukan pengeprasan,( disposel) dengan istimasi waktu antara 2 sampai 3 bulan pada 2 titik," papar, Oong sapaan akrab Khairul Isnaidi.

Secara rinci Oong menjelaskan, di mana pada 2 titik tersebut akan dilakukan pengeprasan seluas 5,5 sampai 6 meter, begitu selesai alat berat yang bantuan dari Zipur 5 Kepanjen. Akan digeaer pada titik 2, sefangkan pada titik 3 akan dilakukan pengaspalan. 

"Pada setiap titiknya akan dilakukan pelebaran sepanjang 110 meter," jelasnya.

BACA JUGA:Penjual Kue Keliling di Surabaya Jadi Korban Penipuan Jual Beli Tanah 

Namun sebelum dilakukan pengaspalan dengan hotmix (acwc), terlebih dahulu dilakukan pembangunan tembok penahan tanah (tpt), karena geometris jalan dilakukan penggeseran. Karena posisi jalan yang ada sekarang kurang bagus, pasalnya tanahnya sudah mengalami kejenuhan.

Bangunan dinding penahan tanahnya dengan menggunakan teknis anti lever yaitu masuk ke dalam tanah 2 sampai 3 meter. Tujuannya semakin banyak beban yang lewat diatas, justru akan semakin kuat karena tertanam pada tanah.

"Nantinya juga akan di pasang drainase terbuka, menuju pada alat penghilang energi air. Tujuannya agar air yang mengalir sudah tidak mempunyai energi dan tidak menggerus tanah muali atas hingga bawah," tegas Oong. (*)

Sumber: