Usai Olah TKP Laka Bus Pariwisata di Tol Jombang, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

Usai Olah TKP Laka Bus Pariwisata di Tol Jombang, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

Dirlantas Polda Jatim Kombespol Komarudin pers rilis di Mapolres Jombang. -Biro Mojo-

Sampai dengan saat ini, Komarudin menjelaskan, pengemudi bus masih dilakukan pemeriksaan. Dan tim dari TAA (Traffic Accident Analisis) Ditlantas Polda Jatim masih melakukan pendalaman pemeriksaan terhadap kondisi bus yang nemang sementara kelengkapan surat-surat ada, kemudian uji KIR masih hidup. 

"Namun tentunya kita akan terus melakukan pendalaman, faktor-faktor apa saja selain faktor human error atau kelalaian pengemudi," jelasnya. 

Untuk kondisi penumpang yang mengalami luka-luka, menurut Komarudin, saat ini sudah kembali semua. Dua orang meninggal dunia, 14 orang luka ringan. Dari 51 orang, dua kru bus, siswanya 30, kemudian ada guru dan juga keluarga siswa. 

BACA JUGA:Pegi Alias Perong, Satu DPO Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Berhasil Ditangkap

"Kebetulan, posisi duduk siswa ini ada dibelakang, dan yang di depan orang tua. Sebagian besar yang luka-luka dari orang tua," ujarnya. 

Dari keterangan yang diperoleh, Komarudin menyebut bahwa kegiatan tersebut yakni study tour yang dilaksanakan oleh sekolah hanya satu kelas, dan didampingi oleh guru dan keluarga. Sejauh ini yang sudah dimintai keterangan ada 8 orang. 

"Termasuk sopir bus, sopir truk, kemudian juga dari penumpang," sebutnya. 

Komarudin membeberkan, nantinya akan dilihat dari hasil pendalaman Tim TAA yang saat ini sedang bekerja, manakala nanti ditemukan faktor-faktor lain di luar dari human error, tentunya akan ditindaklanjuti lagi. 

BACA JUGA:Imbas Manchester United Terpuruk, Tidak Ada Nama Rashford dan Henderson di Euro 2024

"Kondisi sopir baik-baik saja, bisa diajak komunikasi. Termasuk luka-lukanya juga tidak terlalu mengkhawatirkan. Jadi sopir masih diperiksa, belum ditetapkan terdangka," bebernya. 

Komarudin menegaskan, bahwa pengemudi bus ini adalah sopir utama. Yang meninggal ini kernet yang berada di sudut kiri, kemudian yang satu lagi yakni pensiunan guru yang duduknya berada di belakang sopir. 

"Itu terkena benturan besi tempat dari tabrakan dengan truk," tegasnya. 

Komarudin menjabarkan, jejak pengereman pertama yang sepanjang 69 meter dugaan dari bus. Berupaya melakukan pengereman kemudian menabrak truk, sempat menabrak guardrail, kemudian kembali lagi ke jalur. 

"Itu yang sepanjang 188,2 meter. Artinya kondisi ban belakang truk juga habis terseret. Dapat disimpulkan sementara kecepatan bus cukup tinggi," pungkasnya. (*)

Sumber: