4 Tradisi Khas Turun-temurun Surabaya. Apa Saja?
Tradisi turun-temurun di Surabaya sudah mengakar.-YouTube Trans7-
MEMORANDUM - Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, terkenal dengan keberaniannya dan kekayaan budayanya.Selain sebagai pusat bisnis dan perdagangan, Surabaya juga memiliki warisan budaya yang kaya, tercermin dalam tradisi-tradisi yang masih dijunjung tinggi hingga saat ini.
Mari menjelajahi lima tradisi khas yang melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Surabaya.
1. Pitonan
Pitonan adalah sebuah upacara selametan yang diadakan oleh warga Kota Surabaya untuk memperingati ulang tahun tujuh bulan anak mereka yang baru lahir.
Selain sebagai ungkapan syukur atas kelahiran sang anak yang telah mencapai usia tujuh bulan, tradisi Pitonan juga bertujuan untuk memberikan doa-doa akan keselamatan, rejeki, serta kesuksesan masa depan bagi sang anak agar dapat hidup dengan baik dan sejahtera.
2. Tradisi Sedekah Bumi
Tradisi Sedekah Bumi, yang umumnya dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah, juga diwarisi oleh kota Surabaya.
Tradisi ini menjadi bentuk penghormatan dari masyarakat di area Sambikarep atas kelimpahan hasil bumi yang diterima.
BACA JUGA:CSA Allstar Menganti Juara Trofeo WTT Lakarsantri
Melalui upacara ini, mereka mengungkapkan rasa syukur dan harapan akan kelimpahan rezeki serta perlindungan dari bahaya.
Partisipan dalam tradisi ini biasanya menyusun tumpeng yang diisi dengan beragam hasil pertanian seperti buah-buahan dan sayuran.
Tumpeng kemudian dibagikan kepada banyak orang sebagai bagian dari ritual tersebut.
BACA JUGA:Pilkada Kota Malang 2024 Jalur Perseorangan: KPU Terima Syarat Dukungan Briyan - Ahmad
3. Upacara Grebeg Suro
Sumber: