Ribuan Santri Padati Mapolres Malang, PCNU Sampaikan Boikot Trans7
Ribuan santri saat berada di halaman Mapolres Malang menyampaikan aspirasi boikot Trans7. -Achmad Tauchid-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Kabupaten Malang memadati halaman Mapolres Malang, Jumat 17 Oktober 2025.
BACA JUGA:Polsek Lakarsantri Amankan Pemancar Trans Corp di Tengah Isu Boikot Trans7
Kehadiran mereka merupakan bagian dari aksi “Jumat Putih Bela Kiai dan Pesantren” sebagai bentuk protes terhadap tayangan program Xpose Uncensored di Trans7 yang ditayangkan pada 13 Oktober lalu.

Mini Kidi--
Sebelum menyampaikan pernyataan sikap, perwakilan santri dan pengurus PCNU Kabupaten Malang terlebih dahulu melaporkan keberatan resmi melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Malang.
Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH M Hamim Kholili, dalam orasinya menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk pembelaan terhadap marwah pesantren dan kiai.
BACA JUGA:Tayangan Trans7 Melecehkan Pesantren, PCNU Kabupaten Malang Protes Keras
“Kita boikot Trans7, tapi bukan semata karena emosi. Ini adalah aspirasi teman-teman santri di bawah yang merasa tersinggung dan terluka,” tegas Gus Hamim, sapaan akrabnya.
Ia meminta pemerintah mengevaluasi izin siar Trans7, bahkan mencabutnya jika terbukti melanggar etika penyiaran. “Biar keadaan ini menjadi tenang dan menjadi pelajaran bagi media lain agar tidak menyebarkan narasi yang mendiskreditkan pesantren dan kiai,” ujarnya.
Gus Hamim juga mengingatkan agar seluruh media mematuhi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, dengan tetap menjaga prinsip keberimbangan dan tidak menyebarkan fitnah atau ujaran kebencian terhadap institusi keagamaan.
BACA JUGA:Trans7 Dinilai Lecehkan Kiai Sepuh, GP Ansor Jombang Ultimatum dan Serukan Boikot Nasional
“Kami berharap media lain tidak memuat narasi ceramah yang mengkafirkan atau membid’ahkan. Kita tetap Bhinneka Tunggal Ika,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan tertua yang sudah berdiri sejak abad ke-14 dan telah berkontribusi besar terhadap perjuangan bangsa. “Ulama pesantren ikut mendirikan negara ini. Maka jangan pernah hinakan pesantren, apalagi difitnah,” katanya.
Sumber:



