Satgas Pangan Polres Malang Temukan Dugaan Beras Kemasan Oplosan dan Berat Kurang
Satgas Pangan saat cek beras.--
Karena tanpa mendatangi pasar atau pedagang beras, tidak akan pernah tahu mana saja yang terindikasi merek beras oplosan. "Saat sidak tadi, kami dapati indikasi beras oplosan dari salah satu grosir," kata Mahila.
BACA JUGA:Hari Keempat Operasi Patuh Semeru 2025, Satlantas Polres Malang Layangkan 1.011 Teguran
"Yang terindikasi oplosan tadi merek Mak Yuss dan yang kurang berat timbangnya merek Lahap," tutur Mahila.
Atas temuan tersebut, lanjut Mahila, langsung dibeli oleh Satgas Pangan untuk dijadikan sampel dan akan dilakukan pengujian di laboratorium milik Bulog.
Lebih lanjut, Mahila memaparkan, untuk mencegah semakin meluasnya informasi mengenai beras oplosan di pasaran, pihak DKP melakukan edukasi pada masyarakat. Serta mendatangi pengusaha beras yang ada di wilayah Kecamatan Pakisaji dan Bululawang, yaitu: PT. Subur Mitra Sukses di Jalan Raya Karangpandan Pakisaji, PT. Puspa Agro Lestari di Jalan Raya Kebonagung Dusun Sonotengah RT 26 RW 11 Desa Kebonagung,
BACA JUGA:Polres Malang Sosialisasikan Keselamatan Berlalu Lintas di Jalan Raya
Serta CV. Pangan Sembada Raya di Jalan Raya Kebonagung No. 128 B Dusun Sonosari Desa Kebonagung Pakisaji, dan CV. Mulia Sakti Jaya di Jalan Sultan Agung No. 90 Desa Pringu Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang.
"Selain ke pasar-pasar, juga ke pengusaha beras untuk melakukan pengecekan," tegas Mahila.
Terpisah, Saiful, pemilik Star Grosir, menerangkan bahwa dirinya hanya menjual tiga merek kemasan, yaitu Makyuss, Sania, dan Mentari. Namun, sudah dua minggu terakhir tidak ada pengiriman beras kemasan.
BACA JUGA:Berebut Hak Asuh Anak, Ibu Asal Bantur Tempuh Jalur Hukum Laporkan Mantan Suami ke Polres Malang
Terkait ditemukannya indikasi oplosan salah satu merek yang dijual, pihaknya tidak tahu sama sekali. Karena dirinya menerima apa adanya dan terus dijual pada konsumen.
"Bagi kami penjual tidak ada masalah. Kemungkinan yang merasa dirugikan adalah konsumen, karena membeli dengan harga premium tapi isinya oplosan," ungkap Saiful.(kid)
Sumber:



