umrah expo

Operasi Patuh Semeru 2025 Berakhir, Polisi Sukses Tekan Angka Kecelakaan 46 Persen

Operasi Patuh Semeru 2025 Berakhir, Polisi Sukses Tekan Angka Kecelakaan 46 Persen

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP Septa Firmansyah--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Operasi Patuh Semeru 2025 yang digelar Ditlantas Polda Jatim telah usai. Hasilnya, selama 14 hari pelaksanaannya, angka kecelakaan menurun sebanyak 46 persen dibandingkan 14 hari sebelum operasi. 

BACA JUGA:Operasi Patuh Semeru 2025 Berakhir, Polrestabes Surabaya Tindak 38.220 Pelanggar


Mini Kidi--

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim AKBP Septa Firmansyah menyebut, 14 hari sebelum Operasi Patuh Semeru, terjadi 734 kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal 31 orang, korban luka berat 48 orang, dan luka ringan 1.067 orang.

"Untuk angka laka lantas menurun. Empat belas hari sebelum operasi jumlah kejadian 734 dan selama pelaksanaan operasi ada 397 kejadian. Jadi ada selisih 46 persen penurunan angka kecelakaan," kata Septa, Senin 28 Juli 2025, siang.

BACA JUGA:Operasi Patuh Semeru 2025 Berakhir, Polsek Tenggilis Mejoyo Apresiasi Kepatuhan Pengguna Jalan

Septa menambahkan, selama 14 hari pelaksanaan Ops Patuh Semeru, terdapat 397 kejadian kecelakaan mengakibatkan 5 korban meninggal, korban luka berat 58 orang, dan 576 orang korban luka ringan.

BACA JUGA:Kasubdit Gakkum Polda Jatim Bersama Satlantas Polres Bojonegoro Pantau Tes Urine Sopir dan Kru Bus

Sementara untuk pelanggaran, selama 14 hari pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, sebanyak 17.149 pelanggar terjaring tilang statis, 25.483 tilang mobile, 83.763 tilang manual, dan teguran 354.600. 

"Tilang manual ada peningkatan sebanyak 67 persen yang tadinya 50.024 jadi 83.763 ada peningkatan penindakan dengan tilang manual. Teguran juga mengalami peningkatan tapi tidak signifikan hanya 21 persen dari 293.953 tahun 2024 dan tahun 2025 meningkat jadi 354.600," beber dia.

BACA JUGA:Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim Sampaikan Harapan untuk memorandum.disway.id di Momen HUT Ke-7

Perwira menengah dengan dua melati di pundaknya ini menyebut, untuk kendaraan yang mendominasi pelanggaran roda dua atau motor. Untuk jenis pelanggaran tidak menggunakan helm, berkendara melawan arus, dan pengendara di bawah umur. 

"Kita selain melakukan penegakan hukum tentu kita melakukan kegiatan preventif, preemtif guna mencegah kejadian pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Dengan menurunya angka kecelakaan ini tentu kita menekankan penegakan hukum jadi mengurangi angka pelanggaran. Angka pelanggaran banyak kita tekan alhamdulillah angka kecelakaan menurun," tegasnya.(fdn)

Sumber:

Berita Terkait