Mahasiswi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Perkaya Pengalaman Jurnalistik di Memorandum

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Perkaya Pengalaman Jurnalistik di Memorandum

Findo Sinatrya, mahasiswa semester 8 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya saat magang di Memorandum--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Dunia jurnalistik adalah ranah yang dinamis, terus berkembang seiring waktu. Untuk menjembatani teori dan praktik, program magang menjadi krusial.

Hal inilah yang dirasakan oleh Findo Sinatrya, mahasiswa semester 8 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Ia baru saja merampungkan Program Magang Reguler di perusahaan surat kabar terkemuka, Memorandum.

Kiprah Memorandum di kancah media cetak dan digital Jawa Timur patut diacungi jempol. Bermula sebagai koran mingguan mahasiswa pada 10 November 1969, Memorandum kemudian bertransformasi menjadi koran harian pada 10 November 1982. Perusahaan penerbitnya pun mengalami evolusi, dari PT. Haji Ali Sejahtera menjadi PT. Memorandum Sejahtera pada Agustus 2008.

Tak berhenti di situ, Memorandum terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pada tahun 2018, mereka meluncurkan edisi online atau media online Memorandum.co.id. Lima tahun berselang, tepatnya 2023, lahirlah memorandumhajiumrah.com, sebuah media online khusus haji dan umrah. Kehadiran dua platform digital ini semakin mengukuhkan eksistensi Memorandum di dunia jurnalistik, khususnya di Kawasan Jawa Timur.

Program magang Findo Sinatrya berlangsung dari April hingga Mei 2025. Selama periode ini, Findo dan para peserta magang lainnya diberi tanggung jawab langsung untuk membuat artikel berita, dengan fokus utama pada topik budaya dan wisata.

Meskipun tidak terlibat dalam peliputan lapangan secara langsung, mereka diasah keterampilannya dalam menulis berdasarkan data sekunder dan wawancara tidak langsung.

Findo Sinatrya mengaku bahwa pengalaman ini sangat memperkaya pemahaman akademiknya. “Selama magang saya menulis artikel tentang budaya hingga wisata. Proses editing dan bimbingan dari redaksi membuat saya paham standar tulisan media profesional,” ungkapnya.

Sebagian besar konten yang dihasilkan oleh para mahasiswa magang, termasuk Findo, telah dimuat di media online milik Memorandum, yakni memorandum.co.id dan memorandumhajiumrah.com. Ini membuktikan kualitas dan relevansi tulisan mereka dengan kebutuhan media profesional.

Magang ini bukan hanya sekadar latihan menulis, namun juga menjadi jembatan penting antara dunia pendidikan dan praktik kerja jurnalistik secara langsung. Findo Sinatrya menyimpulkan bahwa pembelajaran terpenting yang ia dapatkan adalah tentang pentingnya kolaborasi.

“Pelajaran yang dapat saya ambil bahwa membuat artikel atau berita itu membutuhkan Kerjasama, ada proses kolaborasi, komunikasi, koordinasi, dan kepercayaan antara anggota untuk menciptakan konten yang tidak hanya menarik tetapi juga penuh inovasi,” ujar Findo. (gus)

Sumber: