Blispi Surabaya Gelar Seleksi Pemain U-10 dan U-12 untuk Turnamen Nasional di Sidoarjo

Blispi Surabaya Gelar Seleksi Pemain U-10 dan U-12 untuk Turnamen Nasional di Sidoarjo

Pelatih Alto Yurgens melakukan seleksi pemain untuk Turnamen Blispi Nasional di Sidoarjo.-Anwar Hidayat-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia (Blispi) Surabaya tengah melaksanakan seleksi pemain untuk tim pelajar U-10 dan U-12 yang akan berlaga dalam Turnamen Blispi Nasional di GOR Sidoarjo.

BACA JUGA:Piala Presiden U-12 dan U-15 Sukses Digelar Lahirkan Talenta Muda Berbakat

Rangkaian seleksi tersebut digelar di Lapangan Putra Jambangan, Surabaya. Para pemain yang terpilih nantinya akan mewakili Kota Surabaya di ajang tingkat nasional.


Mini Kidi--

Pelatih Alto Yurgens, yang memimpin seleksi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan usia dini guna mencetak bibit unggul sepak bola Indonesia.

“Ini adalah agenda Liga Pelajar untuk usia dini, khususnya U-10 dan U-12 tahun. Mereka akan bertanding di Sidoarjo pada 16–17 November mendatang,” ujar Alto, Kamis 16 Oktober 2025.

BACA JUGA:Surabaya Tuan Rumah Piala Presiden U-12 dan U-15, Siap Sambut Talenta Muda Nasional

Seleksi dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, sekitar 60–70 pemain mengikuti seleksi, sedangkan pada tahap kedua jumlah peserta meningkat menjadi hampir 90 pemain. Dari total tersebut, hanya 28 pemain untuk kategori U-12 dan 24 pemain untuk U-10 yang akan lolos ke tahap selanjutnya.

“Setelah seleksi ini, kami akan membawa mereka ke seri nasional,” tambah Alto.

Menurutnya, target utama kegiatan ini adalah memberikan hasil terbaik bagi anak-anak dan memastikan mereka siap bersaing di level nasional maupun internasional.

BACA JUGA:Bupati Mojokerto Buka Turnamen Sepak Bola U-12 dan U-12

“Kami berharap bisa mendapatkan hasil yang baik karena ini adalah kesempatan besar bagi mereka,” jelasnya.

Alto menegaskan, kriteria utama dalam seleksi adalah kemampuan teknik dan keterampilan bermain. Namun, aspek mentalitas juga menjadi perhatian penting.

“Yang kami cari itu anak-anak yang ngotot, wani, dan ngeyel. Itu kunci utamanya,” ungkapnya.

Sumber: