umrah expo

Ratusan Truk Terparkir, Jalan Pahlawan Lumpuh Total Akibat Demo Sopir Tolak ODOL

Ratusan Truk Terparkir, Jalan Pahlawan Lumpuh Total Akibat Demo Sopir Tolak ODOL

Ratusan truk terparkir di Jalan Pahlawan atau depan Kantor Gubernur Jatim. -Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Ribuan sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran yang melumpuhkan Jalan Pahlawan, Surabaya, pada Kamis 19 Juni 2025.

BACA JUGA:Awas! Kendaraan ODOL di Surabaya Terancam Pidana dan Denda Rp500 Ribu 

Ratusan truk berbagai ukuran diparkir berjejer hingga melintang di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, sebagai puncak protes menuntut pencabutan kebijakan penindakan over dimension over load (ODOL).


Mini Kidi-- 

Pemandangan di jantung Pemerintahan Provinsi Jawa Timur itu sontak berubah menjadi lautan truk. Badan-badan kendaraan berat tersebut menutup sepenuhnya akses jalan menuju arah selatan ke pusat kota.

Berbagai spanduk dan banner dibentangkan, menyuarakan jeritan hati para pengemudi. "Bukan Kami Menolak ODOL, Beri Kami Solusi Untuk UU Ini. Keluarga Kami Menunggu Hasil Kita Driver Indonesia," bunyi salah satu spanduk besar yang terpampang di bak truk.

BACA JUGA:Demo ODOL, Polrestabes Kerahkan 2.092 Personel 

Banner lain berbunyi sindiran "Indonesia Pinter Gawe Aturan Tanpa Solusi," serta spanduk yang menegaskan, "Sopir Bukan Kriminal, Kami Sekadar Cari Makan."

Akibat aksi ini, arus lalu lintas di sekitar Jalan Pahlawan dialihkan. Petugas gabungan dari kepolisian dan Dinas Perhubungan tampak siaga di lokasi, mengatur kendaraan agar menggunakan jalur-jalur alternatif untuk menghindari kemacetan yang lebih parah.

BACA JUGA:Tolak Kebijakan ODOL, Ribuan Sopir Truk Akan Kembali Demo 

Salah seorang peserta aksi, Yuliadi (62), yang datang bersama rombongan dari Blitar, menjadi salah satu suara yang mewakili keresahan rekan-rekannya. Ia menegaskan bahwa tuntutan utama mereka adalah penghentian operasi penindakan ODOL berskala nasional.

"Terutama terkait operasi ODOL, kami minta itu untuk dicabut oleh pemerintah," tegas Yuliadi di tengah kerumunan massa.

Yuliadi, yang sehari-hari mengangkut telur dari hingga ke Samarinda, mengaku kebijakan ODOL sangat memberatkan. Ia sering kali terjaring razia karena muatannya dianggap melebihi kapasitas. Padahal, mengurangi muatan bukanlah solusi yang praktis secara ekonomi.

BACA JUGA:Sopir Truk Jatim Kembali Protes Kebijakan ODOL 

"Kalau kita kirim cuma sedikit, upah yang saya dapat tidak seberapa. Selain sopir, pemilik truk juga resah karena biaya transportasi yang mahal, seperti bahan bakar dan tiket kapal, sehingga tidak sebanding dengan pendapatan dari pengiriman barang yang sedikit," keluhnya.

Aksi yang diikuti oleh para sopir dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Tuban, Trenggalek, dan Jombang ini membawa serangkaian tuntutan, di antaranya Hentikan operasi penindakan ODOL; Buat regulasi baru terkait tarif atau ongkos angkutan logistik; Revisi Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UULLAJ); Berikan perlindungan hukum yang jelas bagi para sopir, Berantas praktik premanisme dan pungutan liar (pungli) dan menuntut Wujudkan kesetaraan perlakuan hukum bagi semua sopir.

BACA JUGA:Operasi ODOL Dishub Tertibkan Kendaraan Bermuatan Lebih  

Hingga pukul 17.49 WIB ini, para sopir menegaskan tidak akan membubarkan diri. Mereka bertekad untuk bertahan hingga tuntutan mereka didengar dan pemerintah memberikan solusi yang konkret.

"Kita akan bertahan (bermalam) terus di sini (Jalan Pahlawan)" pungkas Yuliadi. (alf)

Sumber:

Berita Terkait