Inovasi Anak Muda Surabaya di YCC Munas APEKSI 2025, Tawarkan Aplikasi Pintar dan Pilah Sampah dari Rumah

Inovasi Anak Muda Surabaya di YCC Munas APEKSI 2025, Tawarkan Aplikasi Pintar dan Pilah Sampah dari Rumah

Ajang YCC 2025, yang merupakan bagian dari rangkaian acara Munas APEKSI ke-VII di Kota Surabaya menjadi platform penting bagi 116 delegasi dari 98 kota di Indonesia untuk bertukar gagasan.--

Alasan mendasar Nova mengangkat isu sampah dalam YCC 2025 adalah karena Indonesia tengah menghadapi kondisi darurat sampah. Ia khawatir jika kondisi ini terus diabaikan, maka situasi akan semakin memburuk.

“Ini adalah aksi iklim. Jika kita tidak terus menyuarakan dan mengambil tindakan nyata, situasinya akan semakin parah. Meskipun sistem pengelolaan sampah di Surabaya sudah tergolong baik dengan adanya PLTSA, kolaborasi aktif antar anak muda perlu ditingkatkan," katanya.

BACA JUGA:Rakernas APEKSI XV, Wali Kota Malang Perjuangkan Isu Tenaga Honorer

Senada dengan Nova, Mohammad Riski menekankan betapa pentingnya peran aktif anak muda sebagai agen perubahan perilaku masyarakat dalam hal pengelolaan sampah.


Dua anak muda yang aktif dalam organisasi Surabaya Next Leader (SNL) itu, menawarkan solusi pengelolaan sampah berbasis aplikasi dan mengampanyekan pentingnya gerakan memilah sampah dari rumah.-Oskario Udayana-

“Sebagai generasi muda, kita harus menjadi teladan bagi masyarakat Surabaya untuk memilah sampah organik dan anorganik dari rumah. Sampah organik memiliki potensi untuk diolah menjadi kompos yang bermanfaat, sementara sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi," tutur mahasiswa Program Studi Administrasi Negara Unesa itu.

BACA JUGA:Dewan Pengurus APEKSI Gelar Rapat di Kota Batu

Riski memiliki keyakinan kuat bahwa pengaruh positif dari kalangan muda dapat mendorong peningkatan kesadaran masyarakat Surabaya secara keseluruhan terhadap isu pengelolaan sampah.

Baik Nova maupun Riski memiliki harapan besar untuk dapat bekerja sama dan memberikan kontribusi yang signifikan bersama pemerintah dan sektor swasta lainnya dalam upaya menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik, efisien, efektif, dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Ning Ita Jadi Narasumber Apeksi Yogyakarta

Keduanya, melihat potensi besar yang dimiliki anak muda sebagai motor penggerak dan promotor perubahan positif. Lebih jauh, Riski menyoroti peluang besar yang dapat dihasilkan dari pengelolaan sampah yang baik, termasuk potensi penciptaan lapangan kerja, pengembangan ekonomi sirkular, dan blue economy.

"Permasalahan sampah ini sangat kompleks, dan kami berharap dapat merangkum berbagai ide konstruktif setelah acara ini," pungkasnya. (rio)

Sumber:

Berita Terkait