umrah expo

Impian Dokter Gigi Antarkan Orang Tua Tunaikan Haji Melalui Jalan Islam

Impian Dokter Gigi Antarkan Orang Tua Tunaikan Haji Melalui Jalan Islam

Olivia Ananto Putri.-Ali Muchtar-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kisah inspiratif datang dari seorang dokter gigi muda berbakat, Olivia Ananto Putri (27), yang membuat keputusan besar dalam hidupnya. 

BACA JUGA:Inspirasi Perjalanan Spiritual Nuke Irma: Memutuskan Mualaf usai Mendapat Hidayah, Kini Mengajari Ibu-ibu PKK

Lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, sebelumnya dikenal sebagai penganut Kristen yang taat ini mantap memeluk Islam.


--

Keputusan ini bukan sekadar perubahan keyakinan, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, serta keinginan kuat untuk mewujudkan impian mulia memberangkatkan kedua orang tuanya ke Tanah Suci, Makkah.

Olivia, yang memiliki latarbelakang keluarga yang unik dengan ayah beretnis Tionghoa dan ibu berdarah Jawa Islam, mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada Islam tumbuh secara perlahan.

Lingkungan keluarga ibunya yang memiliki kedekatan dengan nilai-nilai Islam turut memengaruhi perjalanan spiritualnya. Namun, bukan hanya itu yang mendorongnya untuk mengambil langkah besar ini.

“Sejak lama, saya merasakan ketenangan dan kedamaian saat melihat teman-teman muslim menjalankan ibadah mereka. Nilai-nilai Islam yang menekankan pada kasih sayang, toleransi, dan keadilan sangat menyentuh hati saya,” ungkap Olivia dengan mata berbinar.

Keinginan yang kuat untuk berbakti kepada orang tua menjadi salah satu pendorong utama Olivia dalam mengambil keputusan ini. Ia memiliki impian besar untuk mengantarkan kedua orang tuanya menunaikan ibadah haji, sebuah impian yang ia yakini dapat terwujud melalui jalan Islam.

“Saya ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua. Mereka adalah segalanya bagi saya.Saya berharap, dengan menjadi seorang muslim, saya bisa mendapatkan kesempatan untuk mengantarkan mereka ke Mekah,” tuturnya dengan suara penuh harap.

Perjalanan hijrah Olivia tidaklah mudah. Ia harus menyeimbangkan antara jadwal praktik dokter gigi yang padat dengan proses belajar agama yang intensif.

Dengan tekad yang kuat, ia menjalani bimbingan dari seorang guru ngaji yang juga menjadi pembimbing spiritualnya. Dua kali seminggu, ia meluangkan waktu untuk belajar membaca Alquran, memahami ajaran Islam, dan mempraktikkan ibadah.

“Awalnya, saya merasa kesulitan membagi waktu. Namun, dukungan dari guru ngaji dan teman-teman muslim sangat membantu saya. Mereka selalu memberikan semangat dan motivasi,” kata Olivia.

Olivia menceritakan bahwa kedua orang tuanya sempat terkejut dengan keputusannya.Tapi, setelah melihat kesungguhan dan kebahagiaan putrinya, mereka akhirnya memberikan restu dan dukungan penuh.

Sumber: