Warga Jatisari Tolak Pasar Modern, Datangi Kantor Desa Namun Tak Ditemui Kades
Warga saat ditemui Sekdes.--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Puluhan warga Dusun Tambaksari, Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang mendatangi kantor desa untuk menanyakan kelanjutan kesepakatan terkait penolakan pembangunan pasar modern. Namun, alih-alih menemui kepala desa, mereka hanya bertemu dengan sekretaris desa dan dua perangkat desa lainnya.
Menurut Sarji, koordinator warga Dusun Tambaksari, ini adalah kedatangan mereka yang kedua kalinya.
BACA JUGA:Pasar Agrobis Mantung Caplok Lahan Tujuh Warga Pujon

Mini Kidi--
“Kedatangan untuk kedua kalinya ini, tidak mendapatkan jawab dari Kades, karena yang bersangkutan tidak datang ke kantor,” terang Sarji, Rabu 10 September 2025.
Sarji menambahkan, saat didatangi di rumahnya, ketua RW mendapat informasi bahwa kepala desa sudah berangkat ke kantor. Namun, warga menunggu hingga pukul 12.00 WIB, kepala desa tidak kunjung muncul di kantor desa.
BACA JUGA:Pemkab Malang Dorong Daya Beli Masyarakat, Bupati Sanusi Buka Pasar Lebaran 2025
Tujuan utama warga adalah untuk mengklarifikasi hasil kesepakatan pada pertemuan 3 September lalu. Dalam kesepakatan tersebut, pihak desa harusnya bertemu dengan manajemen Indomart untuk menghentikan pembangunan sampai ada kesepakatan dengan warga.
"Kesepakatan penghentian pembangunan itu diketahui langsung oleh camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, warga, UMKM, dan para pemilik toko yang ada di Dusun Tambaksari," kata Sarji.
Ia menyayangkan sikap kepala desa yang terkesan takut menemui warga dan hanya mengirimkan sekretaris desa yang tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
BACA JUGA:Unit II Pasar Dampit Terbakar, Ludeskan 9 Kios dan Lapak
Terpisah, Sekretaris Desa Jatisari Hadi As'ad mengatakan bahwa pihaknya hanya sebatas menerima dan menampung aspirasi warga. Ia tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan.
"Karena kami tidak memiliki kebijakan untuk memutuskan, hanya sebatas menerima dan menampung aspirasi mereka untuk kami sampaikan pada Kades," tutur Hadi.
Saat ditanya mengenai surat izin dari desa, Hadi mengaku tidak tahu menahu soal penerbitan surat izin tersebut. Ia baru mengetahui adanya surat itu saat warga datang dan menunjukkannya. Setelah ia tanyakan kepada bagian layanan, surat izin tersebut dibuat atas perintah langsung dari kepala desa.
Sumber:



