umrah expo

Tragedi Bukit Jaddih, 6 Santri Cilik Meninggal saat Bermain di Kubangan Bekas Tambang Galian C

Tragedi Bukit Jaddih, 6 Santri Cilik Meninggal saat Bermain di Kubangan Bekas Tambang Galian C

Jenazah 6 santri saan dievakuasi dan mendapat layanan medis di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Jaddih.--

Info sementara yang dihimpun jurnalis, menjelaskan, awalnya, ada 6 santri  pilih  nyebur untuk bermain dalam kubangan air bekas tambang galian C,  tanpa mengetahui seberapa dalam air kedalaman di area bekas tambangn C itu. 

BACA JUGA:Gandeng FKG UB dan IIK Bhakti Wiyata, Santri Ponpes Wali Barokah Dapat Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut

Dasar anak-anak, mereka kemudian sepakat untuk adu tangguh paling lama menyelam di dalam air. Namun salah satu santri,  ternyata  tak kunjung muncul kepermukaan. Sontak 5 santri rekan sepermainannya, coba menyelam melakukan pertolongan.

Namun na’as, mereka juga ikut tenggelam dan tak muncul lagi kepermukaan. Melihat kejadian ini, beberapa santri lainnya yang bermain di sekitar bukit, segera bergegas melapor ke Ponpes. “ Musibah itu terjadi sekitar pukul 16.00,” kata salah satu pengasuh Ponpes.

Menyikapi kejadian ini, para santri dan pengasuh Ponpes dibantu warga, termasuk anggota Polres Bangkalan yang sudah tiba di TKP musibah, segera melakukan pencarian di dalam kubangan. Sekitar pukul 17.30, barulah ke 6 santri yang tenggelam itu ditemukan dalam kondisi meninggal. Korban segera di evakuasi ke Pustu (Puskesmas Pembantu) di Desa Jaddih.

BACA JUGA:Kapolda Jatim Gelar Silaturahmi dengan Ulama Madura di Ponpes Sambilangan, Titip Pesan Jaga Persatuan

Terpisah, Kepala Puskesmas Jaddih, Purwanti, membenarkan pihaknya memang menerima 6 santri korban tenggelam di Bukit Jaddih.” Awalnya satu korban diantarkan ke Puskesmas pakai sepeda motor,” jelasnya. Tak lama kemudian menyusul 5 korban lainnya.

Saat tiba di Puskesmas, ke 6 santri itu sudah dalam kondisi meninggal.” Mereka sudah kehilangan oksigen. Wajahnya tampak bengkak dan biru,” ungkap Purwanti. Berdasar hasil investigasi, ke 6 korban berasal dari beberapa daerah. Tiga santri diantaranya asal Surabaya, 2 dari Kabupaten Sampang dan 1 santri asal Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.

Untuk sementara, nama ke 6 santri korban tragedi Bukit Jaddih yang dilaporkan secara tertulis kepada Bupati Lukman Hakim, Wakil Bupati Fauzan Ja’far dan Sekdakab Ismed Efendi, masing masing berinisial LAS dan SA, keduanya setara kelas 2 SD,  serta RAY dan RAM kelas 3 SD, dan santri  insial MAM kelas 1 SD.

BACA JUGA:DLH Jatim Apresiasi Inovasi Ramah Lingkungan Ponpes Wali Barokah Kediri

Saat berita ini ditulis, komunitas awak media mesih menunggu pers realese resmi dari Polres Bangkalan pasca olah TKP, serta keterangan beberapa saksi dan pengasuh Pospes Jabal-Qur’an.

“ Kepada rekan-rekan jurnalis saya harap bisa bersaba. Tunggu press realese yang akan disampaikan oleh Bapak Kapolres AKBP Hendro Sukmono, agar kronologis dan latar penyebab terjadiinya  musibah ini validitas kebenarannya lebih terukur,” pesan Kasi Humas Polres, Ipda Agung Intama. (ras).

Sumber:

Berita Terkait