umrah expo

Sarat Makna dan Pesan Moral, Kapolres Bangkalan Bersama Forkopimda Nobar Wayang Kulit Amarta Binangun

Sarat Makna dan Pesan Moral, Kapolres Bangkalan Bersama Forkopimda Nobar Wayang Kulit Amarta Binangun

Suasana saat Kapolres berasama anggota Forkopimda, para PJU dan anggota Polsek jajaran nobar pagelaran wayang kulit dengan lakon Amarta Binangun--

BANGKALAN, MEMORANDUM.CO.ID - Kapolres Bangkalan, AKPBP Hendro Sukmono, SH SIK MIK, bersama anggota Forkopimda, kompak nonton bareng pegelaran wayang kulit dengan lakon “ Amarta Binangun “ di Aula Wicaksana Lahgawa, yang dihelat Mabes Polri secara virtual, Jumat 4 Juli 2025.

BACA JUGA:Kapolres Bangkalan Pimpin Sertijab, Jabatan Sejumlah PJU Dirotasi


Mini Kidi--

Tak ketinggalan, para Kabag, Kasat, Kasi, serta Pejabat Utama (PJU) di lingkup Polres, termasuk Kapolsek di 17 Polsek jajaran, ikut pula anteng  nobar (nonton bareng) pagelaran wayang kulit yang tatanan lakonnya tidak hanya sarat kisah hiroisme, tetapi juga sarat makna pesan moral tentang kesadaran bela bangsa dan negara.

“ Kegiatan nobar wayang kulit dengan lakon Amarta Binangun ini ,masih merupakan bagian dari kegiatan memperingati Hari Bhayangkara ke 79,” jelas AKBP Hendro.

BACA JUGA:Antisipasi Krisis Air Bersih, Kapolres Bangkalan Resmikan Bansos Sumur Bor di Desa Bungkeng

Kegiatan ini, serentak juga ditonton seluruh Kapolda, Kapolres para PJU dan Kapolsek di wilayah Polda dan Polsek jajaran, karena disiarkan  Mabes  Polri secara virtual ke seluruh pelosok tanah air.  

Pegelaran wayang kulit disiarkan langsung mulai sekitar pukul 20.00 dari lapangan  Bhayangkara Mabes Polri di Jakarta Selatan.

” Hampir semalam suntuk seluruh anggota bersama forkopimda, nonton lakon wayang ini tanpa rasa bosan,” tandas Kapolres. 

BACA JUGA:Sempat Hilang 6 Tahun, Polres Bangkalan Kembalikan Motor yang Dicuri ke Pemilik

Maklum pentas wayang kulit yang memetik lakon Amarta Binangun ini sarat manampilkan rentetan kisah horoik untuk membangun kembali Kerajaan Amarta Pura dari kehancuran yang dipelopri oleh Pandawa lima, yakni Yudistira, Bima, Arjuna, serta Nakula dan Sadewa, seperti termaktup dalam kisah Mahabharata dan Perang Bharata Yudha di Padang Kurusetra.

BACA JUGA:Polres Bangkalan Tuai Apresisiasi Positif, 5 Unit Motor Hasil Curanmor Dikembalikan Kepangkuan Pemiliknya

Masih lanjut kata Kapolres, pengelaran wayang dengan lakon Amarta Binagun ini jadi semakin menarik dan enak ditontonkan, karena dimainkan secara apik oleh kolaborasi 4 dalang kondang dari berbagai latar belakang profesi berbeda. Yakni Dr KPH Yanto SK SH MH, Ipda Sru Kuncoro, Ki Bayu Aji Pamungkas dan Mayor Laut Ki Harso Widisantri.

“ Ada beberapa makna menarik berwawasan moralitas serta kesigapan dan kesadaran untuk bela negara tersirat di balik alur cerita pagelaran wayang yang mengambil lakon Amarta Binangun ini,” tutur AKBP Hendro.

Sumber:

Berita Terkait