Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Tiga Titik Tugu Pancasila Direstorasi
PPI merestorasi tiga titik Tugu Pancasila.--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025 di Kabupaten LUMAJANG diwarnai aksi nyata generasi muda dalam merawat simbol sejarah dan kebangsaan.
Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Lumajang bersama elemen masyarakat melakukan restorasi Tugu Pancasila di tiga titik, yakni Perempatan Adipura, Pertigaan Polsek Kota, dan Desa Madurejo.
BACA JUGA:Pentas Seni TK Dharma Wanita Lumajang Tanamkan Nilai Pancasila Sejak Dini

Mini Kidi--
Restorasi ini bukan sekadar kegiatan fisik, melainkan wujud nyata nasionalisme generasi muda Lumajang. Mereka tidak hanya mengingat peristiwa bersejarah 1 Oktober 1965, tetapi juga menjadikannya momentum untuk meneguhkan kembali makna Pancasila sebagai dasar negara, ideologi pemersatu, sekaligus pedoman hidup bangsa.
Ketua PPI Lumajang periode 2024–2029, Abdul Gofur, menegaskan bahwa merawat Tugu Pancasila adalah bagian dari menjaga warisan sejarah bangsa.
BACA JUGA:Lewat Jurnalistik, SMPK Bhara Widya dan Diskominfo Lumajang Bentuk Karakter Pelajar Pancasila
“Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya momentum untuk mengenang, tetapi juga menggerakkan. Dengan merawat Tugu Pancasila, kami ingin menunjukkan bahwa pemuda Lumajang siap menjaga nilai luhur bangsa, menghidupkan semangat nasionalisme, sekaligus meneguhkan Pancasila sebagai perekat bangsa,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu 1 Oktober 2025.
Kegiatan restorasi ini digerakkan dengan semangat gotong royong, melibatkan PPI Lumajang, Kelurahan Tompokersan, Karang Taruna Rompokersan, perangkat Desa Sumberejo dan Madurejo, serta dukungan Babinsa Kota Lumajang dan Babinsa Pasirian. Pendanaan berasal dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lumajang, PPI Jawa Timur, serta hasil sedekah subuh keluarga besar PPI Lumajang.
BACA JUGA:Wawasan Kebangsaan di SD Negeri Krasak 01, Tanamkan Nilai Pancasila Sejak Dini
Lurah Tompokersan, Joko Setiyo, menyampaikan apresiasi mendalam atas gerakan para pemuda. Baginya, aksi ini adalah bukti bahwa nasionalisme tidak berhenti pada slogan, tetapi hadir dalam tindakan nyata.
“Pemuda tidak hanya berbicara tentang masa depan, tetapi juga menjaga identitas dan jati diri bangsa. Restorasi Tugu Pancasila ini adalah bentuk cinta tanah air yang seharusnya menjadi teladan bagi generasi berikutnya,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, para pemuda berharap semangat kebangsaan dapat terus hidup dalam keseharian masyarakat. Tugu Pancasila tidak hanya dipandang sebagai monumen, tetapi juga sebagai pengingat abadi bahwa nilai persatuan, keadilan, dan gotong royong adalah pilar bangsa yang harus dijaga lintas generasi.
BACA JUGA:Polres Lumajang Ajak Jajaran Jaga NKRI, AKBP Mohammad Zainul Rofik: Pancasila Jadi Benteng Persatuan
Sumber:



