umrah expo

Pemkab Lamongan Kuatkan Skrining untuk Eliminasi TBC

Pemkab Lamongan Kuatkan Skrining untuk Eliminasi TBC

Seminar kesehatan pada HUT ke-80 Kemerdekaan RI, di Aula Gadjah Mada Pemkab Lt. 7.--

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Lamongan memperkuat skrining untuk mengeliminasi kasus Tuberkulosis (TBC). Komitmen ini merupakan bentuk realisasi dari instruksi Presiden Prabowo untuk menuntaskan kasus TBC pada 2030.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Chaidir Anas, dalam seminar kesehatan memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Aula Gadjah Mada Pemkab, Rabu 20 Agustus 2025.


Mini Kidi--

TBC adalah penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya menyerang paru-paru, tetapi dapat pula menyebar ke tulang, otak, maupun ginjal.

“Strategi yang kita pakai adalah memperkuat penemuan kasus dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Semua kita hadirkan dalam seminar kesehatan hari ini,” ujar Chaidir.

BACA JUGA:Ketua DPRD Lamongan Freddy Wahyudi Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penipuan dan Penggelapan

Ia menjelaskan, penguatan skrining melibatkan berbagai sektor mulai dari posyandu/puskesmas, pemerintah desa, organisasi profesi kesehatan (OPK), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), hingga Tim Penggerak PKK. Selain itu, penguatan SDM serta sistem pelayanan dan penanganan dari sektor terbawah juga digencarkan.

Chaidir menegaskan, potensi penularan TBC ada di seluruh wilayah, sehingga skrining dilakukan secara menyeluruh. Berdasarkan analisa Dinkes Lamongan, sepanjang 2025 ditemukan 1.996 kasus dari estimasi 4.191 kasus. Sebanyak 1.941 di antaranya sudah mendapat penanganan dan pengobatan.

BACA JUGA:Ratusan Hektare Padi di Lamongan Roboh, Petani Terancam Gagal Panen

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Anis Kartikawati, menyatakan siap mendukung penuh upaya eliminasi TBC, salah satunya dengan pemantauan masyarakat melalui kader PKK desa.

 

“Posyandu sekarang sudah bermutasi, ada enam pilar standar pelayanan. Dulu posyandu hanya mencakup kesehatan ibu dan anak, kini mencakup kesehatan masyarakat. Di desa sudah ada kader, harapannya mereka bisa membantu menemukan kasus di tingkat bawah dan dilaporkan bertahap hingga kabupaten,” pungkasnya

Sumber: