umrah expo

Jelang Hari Jadi Jatim Ke-80 , Gubernur Khofifah Doa Bersama untuk Pahlawan dan Korban Ponpes Al Khoziny

Jelang Hari Jadi Jatim Ke-80 , Gubernur Khofifah Doa Bersama untuk Pahlawan dan Korban Ponpes Al Khoziny

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menggelar Doa Bersama --

BACA JUGA:Khofifah dan Emil Pastikan Penanganan Cepat Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny

"Keterlibatan semua pihak dalam acara ini menunjukkan sinergi yang kuat antara nilai spiritual dan sosial kemasyarakatan, yang menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai provinsi yang religius, rukun, dan bermartabat," tuturnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengatakan peringatan 80 tahun Provinsi Jawa Timur ini bukan sekadar hitungan usia, melainkan momentum spiritual, historis, dan sosial bagi kita semua. Pencapaian Jawa Timur hingga saat ini tidak lepas dari peranan para pendiri serta pahlawan Jawa Timur. "Tanpa mereka, kita tidak akan bisa menikmati kemajuan yang kita rasakan sekarang," ucapnya.

Lebih dari itu, Khofifah menambagkan, acara ini juga merupakan bagian dari penguatan spiritual masyarakat, yang memberi pencerahan dan ketenangan batin. Khotmil Quran juga sebagai pengingat pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman utama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, beragama, dan berbangsa.

BACA JUGA:Ratusan Warga Serbu Pasar Murah Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah Bantu Pendistribusian

"Dengan lantunan ayat suci ini, semoga Jawa Timur senantiasa diberi keberkahan, dijauhkan dari bala dan musibah, serta diberi kekuatan untuk melangkah menuju masa depan yang lebih baik," katanya.

Visi besar Jawa Timur 'Gerbang Baru Nusantara' ini bukan sekadar jargon, tetapi tekad untuk menempatkan Jawa Timur sebagai daerah yang kokoh secara ekonomi, tangguh dalam budaya, unggul dalam pendidikan, dan maju dalam pembangunan, dengan tetap berakar pada nilai-nilai religius dan kearifan lokal.

"Insyaallah Jawa Timur dapat menjadi pusat peradaban baru di Indonesia. Namun, untuk mewujudkannya tidak hanya membutuhkan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan mental, moral, dan spiritual," ungkapnya.

BACA JUGA:Gubernur Khofifah Ajak Senam SKJ Warga Jatim di Peringatan Haornas XLII 2025

Menurutnya para hafidz-hafidzah, ulama, santri memiliki peran penting karena melalui lantunan ayat suci Al-Qur’an tidak hanya berhenti di lisan, tetapi harus terwujud dalam sikap hidup. Antara lain kejujuran, amanah, disiplin, solidaritas, dan semangat kerja keras. "Nilai-nilai Qurani inilah yang menjadi pondasi kuat agar Jawa Timur bisa menjadi Provinsi yang sejahtera, berdaya saing, sekaligus bermartabat," tegasnya.

Bersama para ulama, doa para penghafal Alquran, dan doa para kiai saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bersatu dalam doa, mendoakan para pendiri dan pahlawan, mendoakan Jawa Timur, mendoakan Indonesia, agar kita senantiasa dijaga oleh Allah."Doa para ulama dan hafidz hafidzah adalah kekuatan spiritual yang luar biasa," pungkasnya.(day)

Sumber: