umrah expo

Fraksi PDI-P Jatim Dorong Penguatan Koperasi Lindungi PMI

Fraksi PDI-P Jatim Dorong Penguatan Koperasi Lindungi PMI

Dr Sri Untari Bisowarno.-Istimewa-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Tragedi menimpa pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja Rizal Sampoerna  asal Banyuwangi ditemukan tewas mengenaskan di Kamboja memantik perhatian Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim

BACA JUGA:Dewan Desak Pemprov Jatim Perjuangkan Nasib PMI

Ketua Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr Sri Untari Bisowarno menilai kejadian tersebut menyadarkan publik bahwa perlindungan terhadap PMI masih menyimpan banyak celah.

Kedua korban diduga kuat menjadi bagian dari jaringan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus lowongan kerja palsu yang berujung pada eksploitasi.


--

Dr Sri Untari menyoroti akar persoalan yang lebih dalam dan struktural, yakni lemahnya perlindungan ekonomi PMI yang membuat mereka rentan. Serta tidak adanya sistem pengelolaan aset yang menjamin keberlangsungan hidup mereka dan keluarganya. Solusi jangka panjang tidak cukup hanya dengan penegakan hukum atau diplomasi luar negeri. Ia mendorong koperasi untuk mengambil peran sentral sebagai instrumen perlindungan dan penguatan ekonomi PMI.

“Koperasi harus menjadi rumah perlindungan ekonomi bagi para pekerja migran. Kita tidak bisa membiarkan PMI bertaruh nyawa demi mencari nafkah, lalu tidak ada yang menjaga aset mereka, tidak ada yang mendampingi keluarga mereka, dan ketika mereka pulang pun tidak ada pegangan,” ungkap Sri Untari.

BACA JUGA:Cegah PMI Nonprosedural, Imigrasi Surabaya Gandeng APH dan BP2MI

Sri Untari menegaskan bahwa koperasi sejatinya tidak hanya menjadi tempat simpan pinjam atau usaha dagang semata. Lebih dari itu, koperasi dapat berperan aktif sebagai sistem pendukung ekonomi bagi para pekerja migran — sejak sebelum berangkat, selama bekerja di luar negeri, hingga kembali ke tanah air.

“Ketika PMI ingin bekerja ke luar negeri, mereka bisa menitipkan sebagian pendapatan atau tabungan di koperasi. Uang itu dikelola secara transparan dan aman. Bahkan bisa dijadikan modal usaha ketika mereka pulang. Di saat yang sama, koperasi juga bisa mendampingi keluarga yang ditinggalkan agar tidak jatuh ke dalam jerat rentenir,” terangnya.

BACA JUGA:Asrama Haji Siap Karantina 129 PMI dari Malaysia

Untari mencontohkan koperasi Citra Kartini di Jatim yang selama ini menjadi wadah pendampingan dan penguatan ekonomi perempuan. Menurutnya, pola serupa bisa dikembangkan untuk menjangkau PMI, khususnya dari wilayah Jatim yang selama ini dikenal sebagai kantong besar pengirim tenaga kerja migran ke luar negeri.

“Ini bukan hanya kasus kriminal. Ini adalah cermin dari lemahnya sistem perlindungan kita. Ketika tidak ada pekerjaan di desa, ketika industri dalam negeri tidak bisa menyerap, masyarakat mencari jalan pintas. Dan ketika jalan pintas itu salah, risikonya nyawa. Itu menyedihkan,” ucapnya.

BACA JUGA:Imigrasi Bahas Sindikasi PMI Nonprosedural bareng BP2MI

Sumber: