Bambang Si Pelaku Pembacokan Belum Ditangkap, Keluarga Marjuki Was-was
Fadilah membersihkan noda bekas insiden pembacokan Bambang terhadap kakaknya, Marjuki.--
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Ketegangan masih terasa di kampung RT 06/RW 04 Desa Randupadangan, Menganti, Jumat 16 Mei 2025 pagi. Meski warga tampak beraktivitas normal, tetapi suasana ngeri masih kental di rumah Marjuki (43).
Rumah yang jaraknya sekitar 20 meter dari Balai Desa Randupadangan itu jadi saksi pembacokan sadis yang dilakukan oleh Kohar alias Bambang (40), Selasa lalu. Korban pembacokan itu adalah Marjuki sendiri, yang tembok rumahnya saling berdampingan dengan milik Bambang.
BACA JUGA:Pelaku Pembacokan di Jalan Majapahit Dikecrek Polisi

Mini Kidi--
Akibat peristiwa itu, lengan kanan Marjuki mengalami luka parah dan disebut nyaris putus. Ia juga mengalami luka robek panjang di bagian perut samping kanan, serta di sejumlah titik lengan kirinya.
Gurat kecemasan itu masih terlihat jelas di wajah Fadilah, adik Marjuki. Jumat pagi, tiga hari pascainsiden berdarah yang menyasar kakaknya, Fadilah baru berani pulang. Darah masih berceceran di lantai putih ruang tengah hingga ruang tamu rumah itu.
Begitu memasuki pintu depan, bau amis pun masih kuat di dalam rumah. Saat ditemui Memorandum, Fadilah baru saja selesai mengepel noda bekas insiden yang lekas menjadi trauma itu.
BACA JUGA:Karyawan Alfamart di Gumukmas Jadi Korban Pembacokan saat Gagalkan Aksi Pencurian Motor
“Maaf, nggeh. Belum selesai saya bersihkan semuanya,” ujarnya pelan.
“Saya baru bisa pulang karena kemarin polisi (Polres Gresik) ke sini untuk menyelidiki. Jadi baru dikabari kalau sudah boleh dibersihkan,” tambahnya, sembari menunjukkan bercak merah yang masih tersisa di tembok.
Fadilah tak yakin bagaimana pastinya detik-detik peristiwa yang menimpa kakaknya itu. Ia mengaku tak di rumah ketika insiden terjadi. Saat itu, Fadilah tengah berada di pabrik kayu tempatnya bekerja.
BACA JUGA:Kronologi Pembacokan Penjaga Tambak di Keputih, Sabet Korban Pakai Parang
Yang jelas, kata Fadilah, insiden itu dipicu oleh teguran yang dilakukan ibunya, Nusikah (61), terhadap istri Bambang, H dan ibu Bambang.
“Mereka awalnya menggosip berdua antara istrinya Bambang sama ibunya. Jadi mereka itu memang sering menjelek-jelekkan keluarga saya. Terus ibu saya, Bu Nusikah itu negur,” ucapnya.
Sumber:



