Jurus Yani-Alif untuk Atasi Banjir Luapan Kali Lamong di Gresik
Bupati Gresik (putih) dan Wabup (hitam) saat menyampaikan visi dan misi di Rapat Paripurna DPRD Gresik.--
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Banjir tahunan akibat luapan Sungai Kali Lamong di Kabupaten GRESIK membutuhkan solusi kongkret. Warga tentu bosan dengan bencana yang terus menjadi momok di setiap tahunnya.
Data BPBD Gresik mencatatkan hingga Minggu 2 Maret pukul 23.00 WIB, banjir akibat luapan Kali Lamong masih merendam ratusan rumah di 3 kecamatan. Di antaranya yakni Kecamatan Cerme, Menganti, dan Benjeng.
BACA JUGA:Kali Lamong Kembali Meluap, Bupati Yani dan Wabup Alif Terjun ke Lokasi Warga Terdampak Banjir

Mini Kidi--
Meski sempat surut, hujan yang terus mengguyur disebut telah memicu banjir susulan. Hal tersebut pun menyebabkan akses jalan raya lumpuh, sawah warga tenggelam, dan beberapa sekolah terpaksa diliburkan.
Menyikapi problem banjir yang tak kunjung menemukan titik terang, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pun membeberkan rencananya dalam mengatasi bencana tahunan tersebut.
Hal itu ia sampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Gresik dalam rangka Penyampaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Gresik periode 2025 - 2030, Senin 3 Maret 2025.
BACA JUGA:Aksi Peduli Baznas Gresik Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir di Desa Bungah
Dalam pidatonya, Yani mengakui, penanggulangan banjir memang menjadi isu yang cukup strategis di Kabupaten Gresik. Terutama jika melihat dampak besar yang ditimbulkan setiap tahunnya.
Untuk itu, pihaknya disebut tengah merancang pembangunan tanggul penahan banjir, serta 9 kolam retensi di sepanjang aliran Kali Lamong.
“Seperti yang kita ketahui bersama, banjir di Kabupaten Gresik disebabkan oleh luapan Sungai Kali Lamong, yang memiliki panjang kurang lebih 62 ribu meter,” ujar Yani di hadapan DPRD Gresik dan sejumlah kepala daerah undangan, Senin 3 Maret 2025.
BACA JUGA:Banjir Gresik Berangsur Surut, Ribuan Rumah di Driyorejo Masih Terdampak
“Dalam penanggulangan bencana banjir membutuhkan 282,78 hektare lahan untuk pembangunan tanggul dan 9 kolam retensi yang membutuhkan investasi sebesar Rp 795,4 miliar,” bebernya.
Dari 282,78 hektare lahan untuk membangun tanggul penahan banjir, sejak 2021 hingga 2024 Pemkab Gresik disebut telah melakukan pembebasan lahan seluas 6,83 hektare. Itu dengan total anggaran sebesar Rp 29,4 miliar.
Sumber:



