Jurus Yani-Alif untuk Atasi Banjir Luapan Kali Lamong di Gresik
Bupati Gresik (putih) dan Wabup (hitam) saat menyampaikan visi dan misi di Rapat Paripurna DPRD Gresik.--
Selain itu, sejumlah upaya lain juga telah dilakukan Pemkab Gresik. Termasuk dengan melakukan normalisasi Kali Lamong sejak beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Banjir Luapan Kali Mas Mulai Surut, Ribuan Rumah di Driyorejo Masih Terendam
Namun demikian, langkah normalisasi tak memiliki pengaruh yang signifikan. Sebab, banjir tetap terjadi dan bahkan semakin parah.
“Dalam pelaksanaan normalisasi Kali Lamong sejak 2021 hingga 2024, telah dilaksanakan sepanjang 44,58 km, yang mana 42,20 km didanai melalui APBD Kabupaten Gresik dan 2,70 km didanai melalui CSR,” tutur Yani menguraikan.
Sebelumnya, Pemkab Gresik juga telah meresmikan satu kolam retensi yang dibangun di Kecamatan Cerme. Namun, masih dibutuhkan sejumlah kolam retensi lain agar fungsinya dapat benar-benar dirasakan.
BACA JUGA:Ratusan Rumah dari Empat Kecamatan di Gresik Terdampak Banjir
"Kolam retensi di Cerme memang sudah optimal, tapi kapasitas tampungannya terbatas. Oleh karena itu, tahun ini kami mulai membangun kolam retensi kedua di Balongpanggang,” ungkap Bupati yang merupakan Mantan Ketua DPRD Gresik.
“Kami juga berharap DPRD Gresik dapat mendukung optimalisasi anggaran untuk proyek ini," tuturnya.
Kepemimpinan Bupati Yani dan Wakil Bupati dr. Asluchul Alif periode 2025 - 2030 memiliki 9 program prioritas yang disebut Nawa Karsa atau 9 Navigasi Gresik Baru. Salah satunya yakni Gresik MAPAN, alias Gresik maju, pintar dan aman.
BACA JUGA:Yani-Alif Dilantik, Kantor Bupati Gresik Dibanjiri Kiriman Berbagai Tanaman
Hal tersebut diwujudkan melalui program yang salah satunya adalah optimalisasi Gresik bebas banjir dari hilir hingga perkotaan.(rez)
Sumber:



