Rakyat Jangan Lupa Menagih

Rakyat Jangan Lupa Menagih

--

BACA JUGA:Prostitusi Tidak Pernah Mati

Padahal, tantangan pembangunan di berbagi daerah masih nyata, ketimpangan antarwilayah, banjir tahunan, kemiskinan struktural di desa, serta pengangguran lulusan muda tetap menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas.

Masalah-masalah tersebut seharusnya menjadi indikator utama penilaian kinerja pejabat terpilih, bukan sekadar proyek mercusuar atau pencitraan di media sosial.

Tahun-tahun setelah pemilu semestinya menjadi masa kerja nyata, bukan hanya masa konsolidasi politik.

BACA JUGA:Membangun Karakter Siswa atau Sekadar Menciptakan Ketakutan

Namun realitas sering berkata lain, energi elite kerap tersedot untuk menjaga koalisi, membagi jabatan, atau menyiapkan langkah politik berikutnya.

Di sinilah risiko pengkhianatan mandat rakyat muncul secara perlahan, sehingga penagihan janji bukanlah sikap oposisi membabi buta.

Ia adalah bagian dari kedewasaan demokrasi, kritik berbasis data, partisipasi warga dalam forum publik, serta pengawasan kebijakan merupakan cara sehat untuk memastikan kekuasaan tidak berjalan tanpa kendali.

Peran media menjadi sangat penting. Media lokal di Jawa Timur memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengingatkan publik pada janji-janji yang pernah diucapkan.

BACA JUGA:Smart City Tanpa Smart People Hanya Jadi Proyek Hiasan

Bukan sekadar meliput kegiatan pejabat, tetapi juga menautkan setiap kebijakan dengan komitmen politik yang pernah disampaikan kepada rakyat.

Dengan demikian, ingatan kolektif masyarakat tetap terjaga.

Pada saat yang sama, masyarakat juga perlu keluar dari sikap permisif, budaya yang penting ada pembangunan atau asal stabil sering kali menurunkan standar kinerja pejabat.

Demokrasi yang sehat menuntut warga yang kritis, bukan sekadar loyal.

Tahun politik memang telah berlalu, tetapi kontrak sosial antara pemimpin dan rakyat justru baru dimulai.

Sumber: