Dunia Berkubu dalam Bayangan Senjata
Fatkhul Aziz--
Bagaimana akan bergembira kalau pada detik ini
ada bayi mati kelaparan atau seorang istri
bunuh diri karena sepi atau setengah rakyat terserang
wabah sakit - barangkali di dekat sini
atau jauh di kampung orang,
Tak ada alasan untuk bergembira selama masih
ada orang menangis di hati atau berteriak serak
minta merdeka sebagai manusia yang terhormat dan berpribadi -
barangkali di dekat sini atau jauh di kampung orang.
Inilah saatnya untuk berdiam diri dan berdoa
untuk dunia yang lebih bahagia atau menyiapkan senjata
dekat dinding kubu dan menanti.
BACA JUGA:Mesin dan Kematian
Puisi itu seperti teguran. Ia berbicara tentang penderitaan yang universal, yang tak mengenal blok atau aliansi. Bayi yang kelaparan di Gaza atau di Sudan; istri yang bunuh diri karena ditinggal mati suaminya di medan perang Ukraina; wabah yang bukan hanya penyakit, tetapi juga wabah kekerasan dan kebencian. Ia menolak dikotomi "kita" dan "mereka", karena tangisan dan teriakan itu terdengar baik "di dekat sini atau jauh di kampung orang."
Sumber:



