Bupati Tulungagung Ajak Warga Tak Panik Hadapi Corona

Minggu 08-03-2020,17:49 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Tulungagung, memorandum.co.id - Bertempat di Taman Alun-alun Kota Marmer, ratusan masyarakat mengikuti Senam Tulungagung Sehat Astuti bersama forkopimda, Minggu (8/3/2020). Senam ini merupakan upaya Pemkab Tulungagung, Polres, Kodim 0807, DPRD, Pengadilan Negeri dan Kejaksaan Negeri Tulungagung guna memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menghadapi penyebaran virus corona. Acara diawali senam bersama dilanjutkan penyampaian materi oleh Direktur RSUD dr Iskak, dokter Supriyanto. Untuk menghadapi penyebaran virus corona masyarakat tidak perlu panik berlebih dan tidak perlu gaduh di media sosial. Sebab setiap kali menerima pasien dengan gejala batuk dan flu serta memiliki riwayat perjalanan dari negara terpapar corona, petugas medis memang harus menggunakan alat pengaman diri (APD) lengkap dari atas hingga bawah. “Masyarakat juga jangan gaduh di internet. Lihat orang pakai APD langsung panik, itu bukan berarti yang dirawat sudah positif, itu karena memang prosedurnya seperti itu,” jelas Supriyanto. Supriyanto juga menyampaikan agar masyarakat yang saat ini menderita batuk mengerti etika batuk. Sekarang, etika batuk bukan lagi ditutupi dengan tangan, namun saat batuk mulut ditutup menggunakan siku bagian dalam. “Kalau dulu batuk ditutup pakai tangan, kalau sekarang ditutup pakai siku bagian dalam. Jadi kalau habis batuk kita salaman, tidak ada masalah,” ungkapnya. Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo juga menekankan agar masyarakat tidak panik berlebihan dalam menghadapi penyebaran virus corona. “Dalam rangka menghadapi virus corona ini masyarakat harus tenang, yang penting bagi masyarakat jangan panik dan paranoid, misalnya panic buying. Jangan sampai itu terjadi,” jelasnya. Karena, lanjut Maryoto, panic buying bisa mempengaruhi ketersediaan barang pokok kebutuhan masyarakat di pasaran. Pemkab Tulungagung bersama Forkopimda sudah melakukan Sidak di lapangan dan hasilnya belum terlihat adanya panic buying, kendati sejumlah barang yang saat ini dibutuhkan seperti masker dan hand sanitizer sudah mulai langka. Dan kalaupaun ada, dijual dengan harga mahal. “Kami Forkopimda semua turun ke tempat perbelanjaan dan apotek, seperti penjualan masker antiseptic kini sudah mulai langka. Kita imbau agar penjual dan masyarakat agar tidak berlebihan,” tegasnya. Untuk itu Pemkab Tulungagung juga bekerja sama dengan pihak kepolisian mengantisipasi adanya penimbunan masker dan barang-barang lainnya yang bisa saja terjadi pada kondisi seperti ini. Usai memberikan sambutan, acara dilanjutkan senam cuci tangan yang benar serta praktik cuci tangan dengan hand sanitizer yang diperagakan oleh tim dari RSUD dr Iskak Tulungagung.(fir/mad)

Tags :
Kategori :

Terkait