SURABAYA, MEMORANDUM-Enam pelaku tawuran maut di wilayah pertigaan Jalan Wonokusumo Surabaya berhasil diamankan oleh Satreskrim Polres Pebuhan Tanjung Perak. Tawuran tersebut menyebabkan seorang remaja berinisial MZG (18) asal Wonosari meninggal dunia.
Korban MGZ (18) asal Wonosari meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis akibat dua luka akibat sabetan senjata tajam di kepala dan punggungnya. Luka paling parah di bagian punggung menyebabkan korban kehilangan banyak darah.
Atas peristiwa tersebut, anggota Satreskrim Polres Tanjung Perak berhasil mengamankan enam pelaku yakni, AR (19), M.AF (19) warga Randu Barat Surabaya, GMP (18) warga Kedinding Tengah Baru Surabaya, dan MBM (18) warga Rangkah Rejo Lebar Surabaya.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 18 Remaja Tawuran di Jalan Wonokusumo, 5 Terduga Pelaku
Kemudian dua tersangka lainnya adalah, NR (17) warga Randu Barat Surabaya, dan MRA (15) warga Randu Barat Surabaya.
Kapolres Polres Tanjung Perak AKBP William Cornelis Tanasale mengungkapkan, kejadian bermula sekelompok pemuda dari Kedungmangu Randu berkumpul di basecamp mereka di Kedungmangu Selatan Surabaya dan menenggak minuman keras (miras) sebelum melakukan aksi tawuran.
BACA JUGA:Arteta Sesumbar Siap Beri Tekanan ke Manchester City Demi Memuluskan Langkah Arsenal Juara
"Tersangka AR dan ANR dari kelompok Kedungmangu Randu menerima pesan langsung di Instagram dari kelompok Wonokusumo yang berisi tantangan untuk tawuran dengan titik temu di pertigaan Jalan Wonokusumo Surabaya," kata AKPB William, Senin (29/4/2024).
Mengetaui adanya tantangan itu ungkap William, kemudian tersangka AR memberitahu seluruh anggota Kedungmangu Randu tentang tantangan tawuran tersebut dan meminta mereka untuk mempersiapkan senjata.
BACA JUGA: Kuras ATM Korban, Sindikat Penipuan via HP Divonis 8 Bulan Penjara
"Kelompok Kedungmangu Randu berangkat menuju lokasi tawuran dengan membawa berbagai senjata tajam. Setibanya di lokasi kejadian, mereka menyalakan petasan yang diketahui mereka sebagai kode atau tanda bahwa kelompok Kedungmangu Randu sudah siap untuk melakukan tawuran," paparnya.
William menjelaskan, tidak berselang lama kelompok dari Wonokusumo juga membalas menyalakan petasan sebagai tanda bahwa kelompok Wonokusumo sudah siap untuk melakukan tawuran tersebut.
"Mendengar letusan petasan balasan dari kelompok Wonokusumo maka kelompok Kedungmangu Randu menyalakan petasan kedua dan langsung menyerang kelompok Wonokusumo. Selanjutnya tawuran pecah saling serang antara kedua kelompok tersebut," tutur William.
William menuturkan, mereka saling serang kelompok Kedungmangu Randu menyerang kelompok Wonokusumo. MZG, yang merasa kalah massa, berusaha lari mundur ke arah pertigaan Wonokusumo. Namun, dia terjatuh dan dibacok oleh beberapa pelaku, yakni BI, RL (DPO), YA (DPO), DS (DPO), dan RD (DPO).
Korban MGZ meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis akibat dua luka akibat sabetan senjata tajam di kepala dan punggungnya. Luka paling parah di bagian punggung menyebabkan korban kehilangan banyak darah.