NGAWI, MEMORANDUM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi mencatat selama Ramadan hingga libur Lebaran 2024 jumlah sampah meningkat cukup signifikan yakni 10 ton per hari. Peningkatan jumlah sampah ini tidak terlepas dari padatnya aktivitas masyarakat.
BACA JUGA:Bojonegoro Hibah Rp 29,8 M, Barter Wilayah Lamongan 45 Hektare
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi, Bulkis Hani Restu Luhur menjelaskan, volume sampah di momentum Ramadan dan Lebaran di Kabupaten Ngawi meningkat dari yang biasanya mencapai 35 ton per hari menjadi 45 ton per hari. Didominasi sampah rumah tangga.
BACA JUGA:Bupati Hendy Canangkan Parade Pegon Digelar Setiap Hari Libur di Jember
"Jadi peningkatan volume sampah pada momentum Ramadan dan Lebaran ada kenaikan 10 ton per hari," katanya.
Bulkis menyampaikan, meskipun ada peningkatan volume sampah tersebut akan tetapi pada saat hari H Lebaran justru produksi sampah menurun menjadi 5 ton. Sebab, pada saat itu banyak warga yang mudik juga banyak warung makanan yang tutup tidak berjualan.
Dikatakan, untuk mengatasi sampah tersebut saat ini sudah ada beberapa bank sampah yang ada berdiri di Ngawi yakni 82 bank sampah, TPS 3R ada 12 titik juga tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di tempat pembuangan akhir (TPA) Selopuro, Kecamatan Pitu yang selesai dibangun tahun lalu.
BACA JUGA:Mengawal Ide Besar Pemkot Pasuruan dalam Mengembangkan Wisata Heritage Terintegrasi
Dia menambahkan, TPST yang berada di TPA Selopuro sudah mulai beroperasi sejak Januari yang lalu. Yang mana setiap harinya mampu mengolah sampah 2-3 ton setiap harinya.
BACA JUGA:Sedang Tayang di Bioskop! Badarawuhi di Desa Penari Membahas Apa Saja?
"Untuk sampah organik bisa dijadikan pupuk dan yang non-organik juga bisa dijadikan produk kerajinan," pungkasnya. (*)