SURABAYA, MEMORANDUM - Polda Jatim rilis hasil Operasi Pekat Semeru 2024 di Komplek Lapangan Mapolda Jatim. Operasi yang telah digelar selama 12 hari pada 19 - 30 Maret 2024 ini menyasar narkoba, okerbaya, prostitusi, perjudian, premanisme, dan pornografi.
Kapolda Jatim Irjenpol Imam Sugianto mengatakan, operasi ini dilakukan untuk menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Jawa Timur selama bulan Ramadan, dengan melibatkan 3.493 anggota kepolisian se-Jawa Timur.
"Tujuan dilaksanakannya operasi ini adalah yang pertama tertangkapnya dan meniadakan pelaku kejahatan. Dan yang kedua membatasi ruang-ruang dan akses kegiatan premanisme, prostitusi dan pornografi, peredaran miras, narkoba, handak (bahan peledak), dan perjudian serta memberantas maupun meniadakan terjadinya tindak pidana kejahatan yang menjadi sasaran dan target Operasi Pekat Semeru 2024," kata Irjenpol Imam.
"Yang ketiga terjaminnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Jawa Timur selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah," imbuhnya.
BACA JUGA:Kapolda Jatim Cek Kesiapan Pelayanan Mudik di Purabaya
Ada 2.500 kasus yang diungkap dalam operasi ini. Dari kasus-kasus itu, polisi berhasil menangkap 2.897 tersangka sekaligus mengamankan berbagai macam barang bukti.
"Barang bukti yang berhasil diamankan uang tunai Rp 148.898.000, HP ada 497 buah, miras ilegal 20.181 botol dan 4443,8 liter di jerigen, serbuk handak 87,58 kilogram, mercon petasan ada 6.662 petasan, sumbu ledak ada 487 sumbu," ungkap Imam.
Pihaknya juga mengamankan barang bukti narkoba berupa sabu seberat 6,75 kilogram, pil ekstasi 400.828 butir, dan 11 kilogram ganja.
"Barang bukti yang dimusnahkan (yaitu) miras ada 5.330 botol atau sekitar 7.000 liter, sabu ada 156,3799 gram, ganja ada 11.350,24 gram, ekstasi ada 9808 butir dan ogerbaya 339 ribu butir," ungkap Irjenpol Imam.
BACA JUGA:Polda Jatim dan Polresta Malang Kota Juga Terima Laporan Korban Haji Furoda Travel MII Surabaya
Pemusnahan barang bukti ini dilakukan langsung oleh Imam bersama jajaran Forkompimda Jatim lainnya di Komplek Lapangan Mapolda Jatim. Menurutnya, operasi ini juga berperan besar terhadap nihilnya kasus yang disebabkan ledakan mercon di Jawa Timur.
"Alhamdulillah sampai saat ini atas Rida Allah di jajaran Polda Jatim tidak ada korban ledakan mercon. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan penindakan handak mercon yang berjumlah 75 kasus," kata Imam.
Ia juga berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tidak bermain mercon demi keselamatan. Imbauan ini disampaikan Imam karena tak ingin kasus ledakan mercon di Jawa Timur pada tahun lalu terulang.
"Saudara-saudara kita umat muslim yang akan merayakan Idulfitri, kita imbau untuk tidak menyalakan mercon maupun handak, terutama belajar dari kasus-kasus tahun 2023," ujar Imam.
"Kasus tahun 2023 itu telah terjadi ledakan dienam TKP dengan korban meninggal dunia enam orang, luka berat lima orang, dan rumah rusak sebanyak 28 unit," pungkasnya.(rid)