MADIUN, MEMORANDUM - Banjir bandang menerjang Dusun Kebonduren, Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Senin 1 April 2024 petang. Puluhan rumah di empat RT desa setempat terendam.
Kepala Dusun Kebonduren, Anjar Rukmi menerangkan, debit air sungai meningkat sekira pukul 17.00 WIB setelah diguyur hujan dengan itensitas deras selama satu jam. Tak berselang lama, air sungai Kebonduren meluap ke rumah warga hingga menyebabkan kerusakan.
BACA JUGA:Antisipasi Banjir, Polsek Sawahan Cek Debit Air Bengawan Solo
Menurut Anjar, banjir yang menerjang Dusun terpencil tersebut merupakan air kiriman dari Bojonegoro. Ketinggian air pun bervariasi, ada yang mencapai dada orang dewasa atau sekitar 1 meter. Beruntung, air cepat surut namun menyisakan material lumpur dan kayu.
"Airnya membawa serasah, sekitar 30 menit an air sudah surut," papar dia.
Dia juga menyatakan, banjir kali ini merupakan banjir terbesar. Warga pun panik dan tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga, sehingga sebagian hanyut terbawa arus air. Pun karena akses menuju dusun tersebut sulit, warga mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
"Rumah warga banyak yang rusak, karena rata-rata disini rumah papan," pungkasnya.
BACA JUGA:Hilang 4 Hari, Bocah Bulukandang Terseret Banjir sampai Sungai Kutorejo
Diketahui, banjir bandang tersebut menenggelamkan 59 rumah di empat RT, yakni RT 32, 33, 34, dan 35. Relawan, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Madiun, TNI-Polri dan Tagana yang datang mengirimkan bantuan logistik hingga mendirikan dapur umum.
"Sudah kita inventarisir semua yang terdampak, kita data dan kita berikan bantuan pangan. Termasuk kita dirikan dapur umum," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun Agung Budiarto.
Keesokan pagi nya, Selasa 2 April 2024, warga dibantu personil gabungan dan relawan berjibaku melakukan kerja bakti pembersihan material sisa banjir. Beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan ringan hingga sedang, sudah dilaporkan ke Dinas terkait untuk mendapatkan bantuan. (rap/ju)