PASURUAN, MEMORANDUM - Dalam kurun waktu sehari, Mapolres Pasuruan Kota didatangi dua kelompok massa. Mereka berasal dari Aliansi Masyarakat Kota Pasuruan (AMKP) dan Tapal Kuda Nusantara (TKN). Mereka menggelar aksi demontrasi dan mempertanyakan pernyataan tokoh soal netralitas Polri pada Pemilu 2024.
BACA JUGA:Ajukan Pra Peradilan, Perusahaan yang Diduga Timbun BBM Lawan Polres Pasuruan Kota
Masyarakat Indonesia bereaksi atas statement miring yang dikatakan oleh Conny Rahakundini Bakrie, beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah media sosial saat itu, Conny berfoto bersama dengan mantan Wakapolri dan juga salah satu tokoh partai. Dalam kesempatan itu, ada statement yang diindikasikan bisa menghasut rakyat dengan mengatakan jika Polri mempunyai akses langsung ke sistem milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan bisa mengubah hasil perolehan suara di blanko model C-1.
BACA JUGA:Operasi Mantap Brata 2024, Satsamapta Polres Pasuruan Kota Patroli ke Kantor Parpol
Sekitar pukul 14.00 WIB, sekelompok mayarakat yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kota Pasuruan mendatangi Mapolres Pasuruan Kota. Mereka meminta klarifikasi terhadap apa yang di katakan oleh Conny Rahakundini tersebut benar atau tidak.
BACA JUGA:Polres Pasuruan Kota Tangkap Ibu Rumah Tangga Pengedar Pil Kucing
Ayi Suhaya, koordinator aksi meminta Polres Pasuruan Kota untuk memberikan jawaban kepastian terhadap statement yang bisa memecah belah NKRI.
"Kita secara tegas meminta penjelasan dari pihak kepolisian dalam hal ini Polres Pasuruan Kota apakah yang dikatakan oleh saudari Conny tersebut benar atau tidak, karena dalam pengakuannya Conny mengatakan jika informasi tersebut berasal dari mantan Wakapolri," tegas Ayi Suhaya, Rabu 20 Maret 2024.
Selang 1 jam kemudian sekelompok massa lainnya dari TKN juga datang dengan membawa isu yang sama. Tujuannya yakni mempertanyakan netralitas Polri pada Pemilu 2024 yang telah dilangsungkan pada 14 Februari yang lalu.
BACA JUGA:Satreskrim Polres Pasuruan Kota Bekuk Dua Begal Sadis
Koordinator aksi TKN, Dandi Kukuh Santoso mengatakan jika kedatangannya tersebut ingin mengetahui sikap netral Polri pada Pemilu 2024. Mereka prihatin dengan statement yang dikatakan oleh Conny Rahakundini yang bisa membenturkan rakyat dengan polisi karena dianggap tidak netral.
BACA JUGA:Satreskrim Polres Pasuruan Kota Periksa Korban Arisan Bodong
"Kita datang sore ini ke Mapolres Pasuruan Kota untuk mempertanyakan apakah Polri benar bisa mengakses secara langsung ke sistem milik KPU dan bisa mengubah perolehan hasil suara," terang Dandi.
Kedatangan para kelompok masyarakat ke Mapolres Pasuruan Kota diterima oleh Waka Polres Pasuruan Kota, Kompol Andria Diana Putra bersama pejabat utama lainnya. Andri menjawab pertanyaan dari kelompok massa itu mengatakan jika Polri dalam hal ini Polres Pasuruan Kota tetap bersikap netral pada Pemilu yang lalu.
BACA JUGA:Satlantas Polres Pasuruan Kota Tinjau Kelaikan Bus Pariwisata dan Bus Antarkota
Terkait dengan statement yang mengatakan Polri bisa mengakses sistem KPU sampai ke daerah itu sangat tidak dibenarkan. Andri juga mengatakan jika Polres Pasuruan Kota sama sekali tidak bisa mengakses sistem yang ada di KPU. Karena Polri bukan penyelenggara pemilu, tetapi sebagai pihak keamanan selama pelaksanaan Pemilu 2024.
"Polri termasuk kita tidak punya akses untuk masuk ke sistem milik KPU. Kita hanya pengamanan selama pemilu berlangsung," terang Kompol Andri di depan perwakilan massa.
Setelah mendengar jawaban itu, baik AMKP dan TKN merasa lega dan mendukung Netralitas TNI Polri dalam mengawal tahapan Pemilu berjalan dengan baik.
"Terima kasih banyak komandan. Akan kami sampaikan kepada masyarakat khususnya Kota dan Kabupaten Pasuruan terkait isu-isu netralitas Polri, khususnya untuk warga Kota dan Kabupaten Pasuruan." Jelas Ayi Suhaya. (*)