LAMONGAN, MEMORANDUM-Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngimbang Lamongan, selalu berbenah untuk meningkatkan peran RSUD Ngimbang dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas serta meningkatkan kualitas SDM dan sarpras di RSUD Ngimbang.
Itu diantaranya tujuan RSUD Ngimbang, dengan memiliki Motto "CEPAT TERASA" (Cepat, Tepat, Akurat, dan Bersahabat).
Dalam substansinya meningkatkan derajat kepuasan masyarakat soal pelayanan di RSUD Ngimbang. Hal itu diutarakan oleh Direktur RSUD Ngimbang, dr. Abdullah Wasi'an yang disampaikan melalui Humas RSUD Ngimbang, Erma Laila Faizatul Fitriyah, S.Gz. Sabtu 16 Maret 2024.
BACA JUGA:Desa Rejotengah di Lamongan Belum Tersentuh Program PTSL
"Beberapa hari lalu telah mendapatkan informasi keluhan dari masyarakat atas kepuasan soal pelayanan Rumah Sakit yang kurang. Kami mengucapakan terima kasih, refrensi informasi tersebut nantinya sebagai bahan tindaklanjut monitoring dan evaluasi (monev) pihak manajemen Rumah Sakit kedepannya," ungkapnya.
"Namun demikian, sangat perlu kami jelaskan serta luruskan, bahwa berkaitan dengan keterlambatan kehadirian dokter yang ada di RSUD Ngimbang merupakan berakar dari tidak adanya dokter organik (dokter tetap)," imbuhnya.
RSUD Ngimbang hanya memiliki 4 dokter organik, sedangkan lebih dari 80% merupakan dokter mitra. Pelayanan dokter mitra memang pada umumnya di siang hari karena mereka harus menyelesaikan pelayanan di Rumah Sakit sebelumnya.
Dokter mitra yang ada di RSUD Ngimbang pun kebanyakan berasal dari kota Lamongan atau bahkan dari luar kota, sehingga, menurut dia, hambatan dalam perjalanan tidak dapat kami prediksi," ujar Erma.
Sementara itu terkait dengan diagnosa yang berbeda Erma menambahkan, "Setiap dokter memiliki seni tersendiri dalam memeriksa pasien. Antar dokter terkadang ada sedikit perbedaan dalam diagnosa utama. Hal ini bisa terjadi karena fokus pemeriksaan yang dilakukan mungkin berbeda dan keluhan pasien yg diutarakan pasien antara 1 dokter dengan dokter lain bisa jadi berbeda pada saat pemeriksaan awal dan lanjutan," jelasnya.
"Ketika pasien datang ke dokter pertama mungkin keluhannnya hebat, kemudian diberikan terapi. Karena masih ada keluhan dia datang ke dokter kedua, tentu keluhan sudah berbeda karena sudah mendapatkan terapi, sehingga penyakit yang di deritapun menjadi lebih ringan," bebernya.
Dalam penegakan diagnosa, disampaikan Erma, pasti tentunya diperlukan pemeriksaan secara menyeluruh dan holistik. Keputusan operasi atau tidak itu, dia menegaskan, merupakan kebijakan dokter yang menjadi penanggung jawab pasien, diagnosa pun bisa berbeda antara sebelum (pra) dan setelah (pasca) operasi, karena pemeriksaan lanjutan setelah operasi.
Oleh karena itu, ditambahkan Erma, ada pemeriksaan lanjutan terhadap jaringan yang diambil ketika selesai dilakukan tindakan operasi," tambah Erma sapaannya yang juga menjabat Kasubbag Program RSUD Ngimbang ini.
Perlu diketahui bersama, bahwa dr. Abdullah Wasi'an ini dilantik sebagai Direktur RSUD Ngimbang per tanggal 9 Januari 2024 dengan SK. Bupati Lamongan Nomor 821.2/03/413.205/KEP/2024.
Diberitakan sebelumnya beberapa keluhan keluarga pasien yang berobat di RSUD Ngimbang. Diantaranya, dikatakan bahwa ia antri mulai pukul 07.00 WIB hingga Pukul 15.00 WIB belum juga di tangani karena menunggu dokter spesialis anak yang piket hari itu. Beberapa kali ditanyakan ke perawat jaga, jawabnya nunggu dokter masih dalam perjalanan.
"Dari beberapa pasien, ada yang emergency perlu penanganan secepatnya termasuk anak saya, kalau lama apa tidak membahayakan jiwanya, tanya dia, dengan nada kecewa dan pasrah ia tetap menunggu kedatangan dokter spesialis anak," tutur dia.