Kegembiraan Menyambut dan Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan

Rabu 13-03-2024,17:27 WIB
Reporter : Biro Malang Raya
Editor : Agus Supriyadi

“Dari Aisyah r.a. ia menuturkan, Rasulullah SAW biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berpendapat bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban”.

Selain persiapan lahiriah, penting juga untuk melakukan persiapan batiniah dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

Dan persiapan awal yang pantas dan bisa dilakukan adalah dengan menanamkan kegembiraan dalam hati, rasa dan pikiran.

Sebab secara psikologis, perasaan dan pikiran gembira saat menyambut sesuatu akan menumbuhkan motif, dorongan dan perasaan kecintaan dalam melakukan sesuatu.

Selanjutnya jika motif dan perasaan cinta sudah tumbuh saat melakukan sesuatu, maka pasti akan dapat mencapai perolehan hasil yang maksimal.

Rasulullah Muhammad SAW telah mengingatkan dalam sebuah hadits kepada umatnya untuk senantiasa menghadirkan perasaan dan pikiran gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.

Kegembiraan dan perasaan suka ria ini juga niscaya bakal diganjar dengan sebuah keistimewaan pula. “Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”.

Begitu mulia dan istimewa sekali bulan Ramadan, sehingga perasaan gembira, pikiran suka ria dalam menyambut kedatangannya pun, kita akan memperoleh ganjaran pahala kebahagiaan yang tiada terkira yakni dihindarkan dan dilindungi dari siksa api neraka.

Rasulullah SAW juga telah menjelaskan banyak keistimewaan dan kemuliaan selama bulan Ramadan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Nasa’i, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan”.

Selain persiapan mental dengan perasaaan dan pikiran gembira, dan penuh suka ria maka yang tidak kalah penting adalah bekal ilmu, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tuntunan beragama dalam Islam sebagai sarana meningkatkan keimanan dan keyakinan dalam beragama, dengan cara:

1. Aktif membaca, mengkaji atau mendengar kajian baik melalui media online yang sudah sangat banyak atau aktif menghadiri majelis taklim yang banyak membahas tentang tatacara dan tuntunan cara dan usaha mengoptimalkan badah bulan Ramadan;

2. Terlibat Aktf dalam program-program yang diakan oleh komunitas, majelis taklim atau musholla dan masjid terdekat yang memiliki banyak pilihan kegiatan, yang bisa kita ikuti sesuai keinginan dan harapan kita.

3. Melibatakan dan mengajak seluruh anggota keluarga, untuk bersama-sama belajar, terlibat dan juga saling mendukung semua yang direncanakan bisa berjalan dengan optimal dan penuh kebahagiaan serta keberkahan.

Ikhtiar demikian ini sangat perlu agar pada bulan Ramadan tidak merasa kecewa dan merugi disebabkan kehilangan start point dan peluang-peluang menarik dalam meningkatkan kuantitas maupun kualitas ibadah sepanjang bulan Ramadan.

Semoga niat lahir batin yang kita ikhtiari dalam menyambut dan menjalani ibadah di bulan suci Ramadan, dapat dimaksimalkan sehingga kita semuanya bisa mendapatkan keutamaan dan kemulaiaan pahala di bulan Ramadan serta mendapatkan derajat muttaqin. Amiin yarabbal alamiin. (*/edr)

Kategori :