Plengsengan Sungai Longsor, Rumah Warga Asembagus Retak

Kamis 07-03-2024,17:51 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Eko Yudiono

SURABAYA, MEMORANDUM-Sebuah plengsengan sungai Asembagus di Gang Pancasila, RT 6/RW 2 Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan longsor. Akibatnya, rumah warga yang berada di depan lokasi kejadian mengalami retak retak. Meski tidak retak parah, warga khawatir jika akan terjadi longsor susulan. 

Pantauan Memorandum Kamis (7/3/2024), plengsengan ambrol tersebut mengikis separuh jalan paving depan rumah yang langsung berhadapan dengan sungai. 

Ali Muchtar, pemilik rumah yang berada tepat di depan lokasi kejadian mengaku bahwa peristiwa ambrolnya plengsengan sungai di depan rumahnya itu terjadi pada Rabu (6/3/2024) malam. 

BACA JUGA:Kapolsek Benowo Pimpin Binrohtal Virtual di Mushala Al Ikhlas

"Kejadiannya tadi malam, sekitar pukul 18.30 saya mendengar suara horeg bersamaan dengan getaran seperti gempa, " kata Ali Muchtar ditemui Memorandum di rumahnya. 

BACA JUGA: Penyelundupan Senpi via Juanda Digagalkan

Ali Muchtar yang berada di dalam rumah lantas terkejut merasakan getaran yang cukup keras tersebut. Ia kemudian keluar rumah mencari tahu sumber suara tersebut. 

"Saya lihat plengsengan sungai depan rumah saya ambrol, akibatnya juga membuat akses jalan sebagain ikut longsor, " ujarnya. 

Dampak lain yang ditimbulkan, beberapa titik tembok rumah Ali Muchtar mengalami retak retak. Meski ruskanya tidak terlalu parah, namun ia mengkhawatirkan jika tidak segera dilakukan perbaikan pada plengsengan sungai akan terjadi longsor susulan. 

"Itu ada tembok yang retak sedikit di ruang tamu dan di depan, ya tentu khawatir apalagi saat ini musim hujan" kata Ali sembari menunjukkan tembok rumahnya yang retak. 

Ia mengaku kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi. Ali Muchtar yang mengaku telah tinggal di Asembagus selama 48 tahun sebenarnya sudah meduga kalau kejadian yang tidak diinginkan tersebut bakal terjadi. 

"Soalnya seminggu yang lalu itu di lokasi kejadian ini kondisinya sudah retak retak. Jadi pavingnya itu merenggang, saya berfikir akan ambrol ini karena kondisinya sudah begitu. Ternyata benar sekarang ambrol, " ungkapnya. 

Pihaknya menduga plengsengan ambrol ini disebabkan karena tanah yang terkikis oleh air sungai. Selain itu , sebelumnya dua bulan lalu ada pengerukan sungai karena dangkal. 

"Menang upaya pemkot bagus melakukan normalisasi atau pengerukan sungai, tapi mungkin pengerukannya terlalu dalam sehingga membuat tanah terkikis dan plengsengannya ambrol, " jelasnya. 

Ali Muchtar jug mengaku besyukur tidak ada korban dalam peristiwa ini. Namun ia masih khawatir jika ada longsor susulan. Apalagi sungai ini berdekatan dengan perlintasan kereta api. Dimana kondisi saat ada kereta melintas pasti terdapat getaran. 

Kategori :