JOMBANG, MEMORANDUM - Hujan deras intensitas tinggi dengan durasi lebih dari tiga jam di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengakibatkan banjir di Desa Kademangan.
Banjir di Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, disebabkan hujan deras dan durasi waktu yang cukup lama di hulu, yakni Wonosalam, mengakibatkan Sungai Catak Banteng dan Sungai Pancir Gunting meluap ke perkampungan karena tidak mampu menampung debit air.
Salah warga Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Herlina (40), mengatakan, bahwa banjir yang menggenangi rumahnya disebabkan hujan turun dari sore hinggal malam. Akibatnya, air sungai meluap ke perkampungan.
"Hujan sejak sore sampai malam tidak berhenti, jadi sungainya meluap. Dari sungai gunting sama pancir," katanya, Rabu 06 Maret 2024.
BACA JUGA:Mahasiswa ITS Ulurkan Bantuan kepada Korban Banjir Jombang
Menurut Herlina, untuk ketinggian air di dalam rumah mencapai sekitar 70-80 meter. Sedangkan di jalan, ketinggian air mencapai sekitar 1,5-2 meter. Dan setiap musim hujan, Dusun Kademangan kerap terjadi banjir.
"Saya nggak mengungsi, sudah biasa. Kalau yang lain mungkin dirumah sendiri, kayak punta tempat tinggi di dalam rumah," ujarnya.
Herlina menjelaskan, air mulai datang menggenangi jalan pada Kamis, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Dan mulai masuk rumah sekitar pukul 03.00 dini hari. Hingga pagi, Herlina mengaku belum mendapat bantuan makanan.
"Belum ada. Saraoan, kopi, teh, belum ada. Saya berharap pemerintah bisa menanggulangi bencana banjir, agar tidak kebanjiran setiap kali musim penghujan," tukasnya.
BACA JUGA:Kunjungi Korban Banjir Jombang, Ini yang Dilakukan Mensos
Sementara itu, Kepala Dusun Kabondalem, Irwan Susanto menerangkan, bahwa banjir di wilayahnya karena hujan intensitas tinggi di hulu, yakni Wonosalam dan Kandangan. Sehingga membuat Sungai Catak Banteng dan Sungai Pancir Gunting meluap, dan masuk ke Desa Kademangan.
"Hujan deras sejak Selasa, 05 Maret 2024 pukul 21.00 WIB hingga sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Dua sungai meluap masuk ke Desa Kademangan. Genangan yang terdalam 1,5 meter," terangnya.
Menurut penjelasan Irwan, yang terdampak banjir sebanyak 500 kepala keluarga. Upaya sementara melakukan evakuasi ke posko bersama potensi relawan. Dan juga tim kesehatan disiagakan untuk warga yang terdampak.
"Dari posko jugq kita suplai makanan ringan, roti dan air mineral. Posko dapur saat ini belum bisa buka karena tim posko dapur saat ini masih ada acara," jelasnya.
BACA JUGA:Bantuan Makanan Ternak Milik Pengungsi Banjir Jombang Berdatangan
Menurut Irwan, tadi malam warga yang terdampak sebagian besar mengungsi ke rumah kerabatnya yang tidak terdampak banjir. "Yang mengungsi di Balai Desa Kademangan ada empat orang," ungkapnya.
Selanjutnya, Supervisor Pusdalops BPBD Jombang Stevie Maria membeberkan, banjir di Jombang terjadi di tiga kecamatan. Meliputi Kecamatan Mojoagung di Desa Kademangan, Janti, Betek dan Tanggalrejo. Kemudian Kecamatan Sumobito di Desa Madyopuro, dan Talunkidul.
"Banjir juga melanda Kecamatan Jombang di Desa Pulo Lor dan Sambongdukuh," pungkasnya.
Hingga saat ini, menurut data dari Pusdalops BPBD Jombang, banjir di Kademangan 50-100 sentimeter, tren air berangsur surut, Janti 10 - 20 sentimeter, tren air berangsur surut, Mancilan surut total, Betek 10-20 sentimeter, tren air berangsur surut.
BACA JUGA:Kapolda Jatim Kunjungi Korban Banjir Jombang
Kemudian Madyopuro 10 – 30 sentimeter, tren air stabil, Talunkidul 30 – 50 sentimeter, tren air naik, Pulo Lor 20 – 40 sentimeter, tren air berangsur surut, Sambongdukuh 20 – 40 sentimeter, tren air berangsur surut, dan Tanggalrejo air sudah surut total. (yus)