Harga Beras di Surabaya Mulai Turun, Warga Antre Membeli

Kamis 29-02-2024,16:37 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Eko Yudiono

SURABAYA, MEMORANDUM-Memasuki akhir Februari, di tengah upaya Bulog memperkuat cadangan beras, harga beras di Kota Surabaya mulai turun. Sejak penurunan harga, antrean warga terlihat di sejumlah distributor beras, seperti di Pasar Pabean, Nyamplungan, dan Pegirian.

Berdasarkan pantauan, harga beras premium saat ini berkisar antara Rp 16.000 hingga Rp 18.000 per kilogram, sedangkan beras curah dijual dengan harga Rp 8.000-9.000 per kilogram. Tercatat sejak Senin (27/2) kemarin, harga beras telah turun Rp 500 per kilogram.

“Semua rata-rata turun untuk beras curah, tapi untuk beras premium ada yang belum turun. Ini disebabkan pasokan belum ada,” ujar Indah Meiwati, pedagang beras di Pasar Nyamplungan Surabaya, Rabu (29/2).

BACA JUGA:Ratusan Warga Surabaya Terima Beras Gratis, Polisi Amankan Lokasi

Sejak Senin kemarin, harga sejumlah merek beras di tingkat distributor mengalami penurunan berkisar antara Rp 500 hingga Rp 1.000 per kilogramnya. Namun, harga beras curah masih belum turun dan tetap berada di kisaran Rp 7.000 hingga Rp 9.000 per kilogram.

“Sudah turun untuk beras kelas biasa non-premium, turunnya di kisaran Rp 500 hingga Rp 1.500 rupiah. Semoga tidak naik lagi saat awal puasa nanti,” kata Indah.

Sementara itu, sejumlah pedagang beras eceran menanggapi penurunan harga ini dengan dingin karena harga beras bisa naik kapan saja tergantung stok beras di pasaran.

Seperti Selistiyawati, misalnya, pedagang peracangan ini mengaku tidak berani menurunkan harga beras di tingkat eceran karena harga distributor masih sangat fluktuatif dan bisa naik sewaktu-waktu.

“Turunnya cuma Rp 500 perak, kita pedagang eceran bingung karena belum di turunkan. Takutnya nanti naik lagi saat puasa. Waduh, ngga berani pak turun kalau untuk eceran,” kata Sulistiyawati khawatir. (alf)

Kategori :