SURABAYA, MEMORANDUM - Dalam waktu dekat Pemkot Surabaya berencana merelokasi Rumah Potong Hewan (RPH) khusus sapi di Pegirian ke tempat baru yaitu di Tambak Osowilangun.
Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho mengatakan pemkot berencana memindahkan RPH Pegirian. Rencananya, pemotongan sapi di Pegirian itu dipindahkan ke kawasan Tambak Osowilangun. Relokasi itu masih menunggu proses pembangunan tuntas 100 persen.
"Masih dibangun, karena kemarin sudah dibangun tahap satu, sekarang tahap dua yakni membangun kandang dan tempat pemotongan yang belum tuntas, termasuk IPAL dan lain sebagainya belum selesai, " kata Fajar diwawancarai Memorandum.
Rencananya, pemotongan sapi di Pegirian itu dipindahkan ke kawasan Tambak Osowilangun pada bulan September.
BACA JUGA:Pemotongan Babi Dipindah ke RPH Banjarsugihan, DPRD Surabaya Dorong Modernisasi Alat Potong
"Kami ini kan user, kalau sudah siap (bangunannya selesai) ya artinya kami siap pindah, " ujarnya.
Fajar menyebut, pembangunan RPH Osowilangun terus dikebut. Selain bangunan utamanya yang sudah diberdiri, saat ini tahap pembangunan kandang sapi dan dilengkapi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan teknologi baru dan sangat representatif.
"Bangunan utamanya sudah. Jadi tahap yang pertama membangun tempat pemotongannya dulu kemudian tahap berikutnya baru membangun kandang sapi dan IPAL," jelasnya.
Fajar menyebutkan bahwa perlu pertimbangan matang terkait fungsionalitas dan kebutuhan ruang sebelum relokasi dilakukan.
BACA JUGA:Relokasi RPH Surabaya, IPAL Harus Diperhatikan
"Mudah mudahan tahun ini bisa selesai, cuma kita pastikan dulu bagaimana kegunaan dan kelayakannya, seperti halnya RPH khusus Babi di Banjarsugihan kemarin sebenarnya sudah selesai Juni tahun lalu, tapi karena ada penambahan IPAL dan melengkapi fasilitas sarana prasarana dan sebagainya baru bisa kita uji cobakan setelah imlek ini, " ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa setiap malam, RPH di Surabaya melakukan pemotongan sekitar 175 ekor sapi. Dia menargetkan dengan adanya tempat baru di Osowilangun tersebut, pemotongan meningkat.
"Ya targetnya mungkin sekitar 200 sampai 300 ekor permalam, " ujarnya.
Namun Fajar belum bisa memastikan apakah hanya RPH Pegirian saja yang direlokasi ke lokasi baru di Osowilangun.
BACA JUGA:Relokasi ke Banjarsugihan, Dirut RPH Surabaya: Libatkan Warga Setempat
"Sapi memang kalau hanya Pegirian saja yang dipindahkan, itu kalau permalam bisa 175 ekor, ya targetnya sekitar 200 sampai 300 ekor. Tapi kalau RPH Kedurus juga ikut dipindahkan, ya pasti akan bertambah karena sebenarnya di Surabaya itu setiap malam sekitar 175 yang dipotong sapinya," kata Fajar.
Fajar menyampaikan bahwa secara luasan lahan di Osowilangun ini lebih kecil dibandingkan dengan di RPH Pegirian.
"Karena di lokasi baru Tambak Osowilangun luasannya lebih sempit daripada di Pegirian. Karena sapi ini kan butuh speech agak besar, karena kandangnya juga harus besar, karena sapi setiap hari motong, " imbuhnya.
Menurut Fajar, bangunan RPH yang terletak di Osowilangun memiliki luas sskitar 600 persegi.
BACA JUGA:Relokasi ke Banjarsugihan, Dirut RPH Surabaya: Libatkan Warga Setempat
"Kalau informasi luasnya sekitar 600 meter, persegi tidak sampai 1 hektare. Ya kita lihat aja nanti kegunaannya, yang penting fungsinya, bangunnya tapi gak bisa difungsikan ya percuma, yang penting fungsinya, saya tidak mempermasalahkan luasan tapi yang penting fungsinya bisa maksimal sehingga tidak ada penolakan dari teman teman para mitra jagal RPH, kita akan sampaikan bertahap, " paparnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menyampaikan slain rumah potong khusus babi, pihaknya juga berencana memindahkan RPH Pegirian. Rencananya, pemotongan sapi di Pegirian itu dipindahkan ke kawasan Tambak Osowilangun Surabaya.Sedangkan pemotongan khusus babi di Pegirian, sebelumnya telah direlokasi ke Banjarsugihan Tandes.
"Insyaallah di bulan September, kita juga akan memindahkan RPH terkait dengan pemotongan sapi di tempat baru, yaitu di Tambak Osowilangun," tuturnya.
Dengan merelokasi pemotongan hewan khusus sapi dan babi ke tempat berbeda, Wali Kota Eri mengharapkan omzet Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surabaya bisa semakin meningkat. "Dengan dua tempat berbeda itu, maka saya berharapnya (omzet) bisa naik," ujarnya.(alf)